KabarBaik.co – Kabupaten Bojonegoro kerap menjadi langganan banjir pada musim penghujan seperti sekarang. Terutama di wilyah selatan dan barat. Untuk menanggulangi bencana ini, Pemkab Bojonegoro telah berkordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Sejak Januari hingga Maret 2025, tercatat terjadi 45 kali bencana banjir, longsor, dan banjir bandang di Kabupaten Bojonegoro. Bencana ini telah merusak pemukiman warga, lahan pertanian, serta berbagai fasilitas umum.
Dari pengamatan Pemkab Bojonegoro, penyebab utama terjadinya banjir di wilayah tersebut akibat beberapa faktor. Sedimen sungai yang terus meningkat, gundulnya lahan di hulu sungai, ditambah tingginya curah hujan, menjadikan beberapa daerah di Kabupaten Bojonegoro kerap dilanda banjir.
Dalam menanggulanginya, Pemkab Bojonegoro segera menyusun berbagai Langkah. Salah satunya adalah melakukan kordinasi dengan BBWS Bengawan Solo sebagai lembaga teknis yang menangani pengelolaan sumberdaya air.
Saat ini, BBWS Bengawan Solo melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Wilayah IV telah menyalurkan bantuan berupa bahan darurat untuk tanggul, tenaga ahli, hingga alat berat guna percepatan penanggulangan di wilayah terdampak. Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga tengah menyiapkan rencana mitigasi jangka pendek, termasuk normalisasi Sungai Semar Mendem sepanjang 5 km.
Selain penanganan darurat, Pemkab Bojonegoro dan BBWS Bengawan Solo juga menyiapkan strategi jangka panjang dengan fokus pada perbaikan ekosistem daerah aliran sungai (DAS). Beberapa kecamatan yang menjadi prioritas utama dalam perbaikan ini adalah Kecamatan Gondang, Kecamatan Dander, dan Kecamatan Baureno.
Salah satu perbaikan ekosistem yang dilakukan adalah dengan program reboisasi di daerah hulu yang mengalami degradasi. “Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan dan mengurangi sedimentasi sungai yang menyebabkan pendangkalan,” ujar Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Sabtu (5/4).
Melalui kolaborasi dengan BBWS Bengawan Solo, lanjut Wahono, Pemkab Bojonegoro terus berkomitmen untuk mengatasi permasalahan banjir secara menyeluruh. Tidak hanya berfokus pada solusi jangka pendek, tetapi juga merancang langkah-langkah strategis yang berkelanjutan guna mengurangi dampak banjir di masa depan.
“Ke depan, kita menyiapkan solusi jangka panjang, termasuk pembangunan embung, sudetan sungai, dan reboisasi untuk mengurangi risiko banjir. Dengan langkah konkret ini, kami memastikan upaya mitigasi bencana berjalan efektif demi melindungi pemukiman dan ketahanan pangan masyarakat,” tandas Wahono. (*)







