KabarBaik.co – Memasuki tahun ajaran baru, ratusan siswa mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) maupun Sekolah Dasar (SD) di Sidoarjo menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Hal ini dilakukan sebagai tahap penyesuaian siswa dengan lingkungan sekolahnya yang baru.
Seperti yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pucang 3 ini. Ekspresi lucu menggemaskan sekaligus antusiasme yang tinggi begitu terpancar dari siswa baru. Ada yang masih terlihat mengantuk, ada juga yang menangis minta ditemani orang tua namun juga ada yang ceria bercengkrama dengan teman barunya.
“Pengenalan lingkungan ke siswa baru itu sangat penting untuk mengenalkan mereka ke tempat belajarnya yang baru, mereka perlu mengenal pra sarana dan sarana sekolahnya, gurunya, kegiatan ekstrakurikulernya dan semuanya diperkenalkan dalam satu minggu ini,” ucapnya, Senin (15/7).
Pada tahun ajaran baru ini SDN Pucang 3 menerima sebanyak 60 siswa baru. Mereka dibagi dalam dua kelas yang terdiri masing-masing 30 siswa per kelasnya.
“Dalam satu minggu MPLS, ada waktu untuk menunjukkan ekstrakurikuler seperti Pramuka, seni suara, tari dan karate, nanti saat siswa baru mengenal maka bakatnya akan terlihat dari munculnya rasa ketertarikannya,” ucapnya.
Pun demikian saat ada anak yang rewel maupun menangis dengan proses adaptasi. Ia tak mempersalahkan hal ini. “Diantar dan ditunggu boleh, bila itu memang perlu pendampingan dari orang tua, tapi kalau sudah pendekatan dan sudah penyerahan orang tua maka guru yang akan bertanggung jawab,” katanya.
“Menjadikan anak menyukai lingkungan sekolah barunya, ceria dan tidak menangis lagi, intinya tetap ada penguatan mental,” imbuhnya.
Pemandangan hampir serupa juga terlihat di Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita Persatuan Anggaswangi. Puluhan siswa baru yang diantar oleh orang tuanya langsung terlihat memadati gerbang. Setibanya di sekolah siswa baru langsung disambut oleh Dewan guru serta diajarkan cuci tangan dan kaki sebelum memasuki kelas.
Selain ada yang begitu gembira lantaran sudah bisa sekolah dan dapat teman baru, namun ada juga yang menangis tak mau lepas dari orang tuanya. Untuk itu pihak sekolah memberikan kelonggaran pada anak yang belum bisa lepas agar bisa sementara didampingi, sementara yang bisa dilepas sudah bisa ditunggu di luar pagar sekolah.
Menyambut tahun ajaran baru ini tentunya tak lepas dari keriwehan orang tua menyiapkan kebutuhan anak, apalagi yang baru masuk ke lingkungan baru.
“Iya sempat khawatir pas antar anak, takutnya menangis, tapi alhamdulillah tadi anaknya malah senyum-senyum ngobrol sama teman barunya,” ujar salah satu wali siswa TK Dharma Wanita Persatuan, Amalia.
Orang tua dari Almeera Eleanor Kusuma ini juga sempat membawakan bekal bagi anak sulungnya itu. Baik bekal makanan, jajanan maupun minuman. Ia tak ingin anaknya kelaparan saat di kelas. (*)