Kota Batu Tak Diterjang Banjir di Musim Hujan, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkot

oleh -458 Dilihat
IMG 20250202 WA0004

KabarBaik.co – Musim hujan yang berlangsung sejak akhir 2024 sampai awal 2025 tidak menyebabkan wilayah Kota Batu kebanjiran. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Rahasianya karena Pemkot Batu sudah mempersiapkan penanganan banjir secara matang sejak jauh-jauh hari.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, kondisi geografis Kota Batu sangat bergantung pada kelestarian wilayah hulu. “Apabila diamati, Kota Batu ini dengan 57 persen wilayahnya berupa hutan, gunung, dan perbukitan, dikelilingi oleh lereng Gunung Arjuna, Gunung Welirang, dan Gunung Panderman. Apabila kondisi di daerah hulu tidak ideal, maka dampaknya akan langsung dirasakan oleh Kota Batu,” kata Agung, Minggu (2/2).

Menurut Agung, ada empat titik tempat yang menampung volume air tinggi atau yang disebut curah di wilayah Kota Batu. Inilah yang menjadi perhatiannya untuk fokus dirawat. Empat titik itu antara lain curah Pusunglade, Krecek, Sengonan, dan jurang Susuh.

“Pada awal Agustus 2024, kami melakukan pembersihan menyeluruh di keempat curah tersebut selama kurang lebih 20 hari. Kini, dampaknya mulai terasa di musim hujan ini. Debit air dapat mengalir dengan lancar tanpa menyebabkan genangan atau luapan yang berpotensi menjadi banjir,” jelas Agung.

Selain pembersihan curah, Pemkot Batu juga menggalakkan program penghijauan di daerah hulu serta memperkuat koordinasi dengan warga setempat untuk menjaga kebersihan sungai dan saluran air. “Langkah-langkah ini terbukti efektif dalam mencegah bencana banjir yang sering mengancam daerah lain di musim penghujan,” tegas Agung. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.