Kuota Haji Indonesia Bakal Dikurangi? Pemerintah Arab Saudi Belum Juga Mengumumkan

oleh -290 Dilihat
NASARUDDIN UMAR
Menag RI Prof Nasaruddin Umar. (Foto IST)

KabarBaik.co- Masa operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 telah berakhir. Kecuali yang masih sakit, semua jemaah sudah tiba di tanah air pada 11 Juli lalu. Pada musim haji tahun ini, total 447 jemaah meninggal dunia. Secara angka, jumlah itu lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang sebanyak 461 orang. Namun, secara persentase dari total kuota haji, angka kematian itu naik.

Pada 2024 lalu, kuota haji untuk Indonesia mencapai 241 ribu jemaah. Ada tambahan 20 ribu dari kuota normal. Tahun 2025, kuota haji untuk Indonesia kembali di angka 221 ribu orang. Lantas berapa kuota haji yang pada musim haji mendatang atau 2026/1447 H? Sejauh ini, masih belum ada kepastian. Padahal, sebelumnya dikabarkan pemerintah Arab Saudi akan mengumumkan kuota haji 2026 itu pada Selasa (15/7).

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan kuota haji Indonesia 2026 belum ditentukan secara resmi pemerintah Arab Saudi. ’’Kuota tahun depan itu akan ditentukan pada saatnya. Tetapi isyarat-isyarat awal, pemerintah Saudi insya Allah tetap akan mempertahankan minimum kuota yang ada sekarang. Tetapi ada usaha Saudi Arabia itu akan menambah kuota malah,’’ katanya seusai acara penutupan operasional haji 2025, Jakarta, Senin (14/7).

Isyarat penambahan kuota itu seiring dengan pengembangan infrastruktur di sejumlah titik krusial ibadah haji. Saat ini, Arab Saudi tengah melakukan sejumlah pembangunan. Terutama di kawasan Mina, yang selama ini kerap menjadi lokasi paling padat di masa puncak haji. Sejumlah tower telah mulai dibangun sebagai pengganti tenda-tenda yang selama ini dipakai jemaah.

’’Beberapa tahun akan datang, akan semakin berkurang kemah (tenda-tenda, Red) itu, tapi bertambah berdiri banyak apartemen di situ,” ujar Nasaruddin.

Selain pengembangan akomodasi, pemerintah Arab Saudi juga memperluas infrastruktur transportasi. Termasuk jalan raya dan opsi pembangunan jalan layang atau flyover untuk mengurangi kemacetan selama masa puncak haji. Menurut Nasaruddin, perluasan juga dilakukan di area Masjidil Haram, Masjid Nabawi, serta fasilitas-fasilitas utama seperti tempat tawaf, sa’i, dan lempar jumrah atau Jamarat.

Langkah-langkah tersebut, lanjut dia, menunjukkan komitmen pemerintah Arab Saudi agar waktu tunggu pelaksanaan ibadah haji lebih cepat. Khusunya, jemaah dari negara-negara dengan daftar tunggu panjang seperti Indonesia. Selain itu, bandara juga diperluas. ‘’Bandara lama akan diaktifkan kembali dan alternatif bandara di sekitar Thaif pun disiapkan,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, juga mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab belum diumumkan kuota haji untuk Indonesia. ’’Belum tahu ya penyebab belum diumumkan kuota haji. Tapi, memang kan ada rencana Menteri Haji dan Umrah (Arab) akan ke Indonesia,” ujarnya di Gedung DPR RI, Selasa (15/7).

Dahnil menyatakan, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi akan berkunjung ke Indonesia pada 4-6 Agustus 2025. Meski begitu, Dahnil mengaku belum mengetahui secara pasti agenda utama dari kunjungan tersebut. Ia juga belum dapat memastikan apakah kuota haji Indonesia akan diumumkan dalam agenda kenegaraan tersebut. ’’Nggak tahu, mungkin momentumnya akan disampaikan pada momentum itu atau seperti apa. Yang jelas, sampai dengan hari ini saya belum tahu sebabnya kenapa (kuota) belum diumumkan,” ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Dahnil, pihaknya menduga kuota haji Indonesia untuk 2026 akan tetap sama dengan 2025. Artinya, tidak mengalami penambahan. ’’Kemarin Pak Kepala BP Haji (KH M. Irfan Yusuf, Res) bertemu dengan Kementerian Haji Arab Saudi. Kemungkinan kuota kita sementara sama dengan sebelumnya. Jadi, estimasinya sekitar 221.000,” pungkasnya.

Pendaftar Haji Sudah Tembus 5,5 Juta Orang

Jumlah pendaftar ibadah haji di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahun. Berdasar data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama per 15 Juli 2025, total jumlah waiting list mencapai 5,5 juta orang. Dari jumlah tersebut, lebih dari 635 ribu orang yang masuk kategori lanjut usia (lansia) atau berusia 64 tahun.

Data dari Siskohat menunjukkan bahwa sepuluh kabupaten/kota yang memiliki jumlah pendaftar haji terbanyak adalah sebagai berikut.

  1. Kota Jakarta Timur: 87.216 orang
  2. Kabupaten Sidoarjo: 86.136 orang
  3. Kota Surabaya: 82.260 ornag
  4. Kabupaten Bogor: 79.624 orang
  5. Kota Bekasi: 70.549 orang
  6. Kabupaten Jember: 67.974 orang
  7. Kabupaten Gresik: 67.091 orang
  8. Kabupaten Bekasi: 63.912 orang
  9. Kabupaten Tangerang: 61.845 orang
  10. Kota Palembang: 61.530 orang

Dari data di atas terlihat dominasi wilayah-wilayah di Pulau Jawa. Terutama di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Estimasi keberangkatan Jemaah haji dipengaruhi waktu dan lokasi pendaftaran haji. Bergantung provinsi, kabupaten/kota. Setiiap daerah memiliki masa tumggu yang berbeda.

Berikut estimasi tahun keberangkatan calon jemaah haji reguler yang mendaftar pada 2025 di beberapa wilayah di Indonesia.

  • Aceh: 34 tahun
  • Sumatera Utara: 20 tahun
  • Sumatera Barat: 24 tahun
  • Riau: 26 tahun
  • Kepulauan Riau: 23 tahun
  • Jambi: 32 tahun
  • Bangka Belitung: 28 tahun
  • Sumatera Selatan: 23 tahun
  • DKI Jakarta: 28 tahun
  • Banten: 27 tahun
  • Jawa Barat: 17-28 tahun
  • Jawa Tengah: 32 tahun
  • Jogjakarta: 33 tahun
  • Jawa Timur: 34 tahun
  • Bali: 28 tahun
  • NTB: 36 tahun
  • NTT: 23 tahun
  • Kalimantan Tengah: 27 tahun
  • Kalimantan Selatan: 38 tahun
  • Sulawesi Utara: 16 tahun
  • Sulawesi Tengah: 23 tahun
  • Sulawesi Tenggara: 27 tahun
  • Gorontalo: 17 tahun
  • Papua: 25 tahun

Wilayah dengan masa tunggu haji terlama di Indonesia adalah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Yakni, mencapai 47 tahun sehingga kemungkinan berangkat haji pada 2072, jika mendaftar haji pada 2025. Sebaliknya, wilayah dengan masa tunggu haji tercepat adalah Kabupaten Maluku Barat Daya, sekitar 11 tahun. Bila mendaftar 2025, maka  diperkirakan berangkat 2036. (*)

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik.  Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan Klik di sini

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Spuardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.