Lebih dari Sekadar Gigi: Mengintip Makna Spiritual dan Edukasi di Balik Mitos Gigi Copot Anak

oleh -191 Dilihat
gigi

KabarBaik.co- Dalam berbagai budaya di Indonesia, terutama dalam masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali, terdapat kepercayaan lama mengenai cara menangani gigi susu anak yang copot. Mitos ini tidak hanya sebagai bentuk warisan budaya, namun juga menjadi bagian dari pendidikan emosional dan spiritual anak dalam proses tumbuh kembangnya.  Jika gigi atas copot, maka:

  • Gigi ditanam di tanah, biasanya di dekat rumah, pohon, atau pot bunga.
  • Orang tua kadang mengucapkan mantra seperti: Gigi atas, turunlah ke bawah seperti padi di sawah.
  • Maknanya: Agar gigi pengganti tumbuh turun ke bawah dengan lurus dan tidak menonjol ke luar.

Makna Filosofis:

  • Tanah melambangkan kerendahan hati, pondasi, dan kesuburan.
  • Menanam berarti “mengembalikan ke bumi” agar yang baru tumbuh lebih baik.
  • Ini juga sebagai simbol harapan agar anak membumi, rendah hati, dan kuat.

Gigi bawah Copot  Harus Dilempar ke Genteng

Jika gigi bawah copot, maka:

  • Gigi dilempar ke genteng rumah atau atap, sambil diiringi ucapan: Gigi bawah, naiklah ke langit seperti bintang yang bersinar.
  •  Kadang dilempar tiga kali sambil mengucapkan harapan.

Makna Filosofis:

  • Langit melambangkan cita-cita, harapan, dan pertumbuhan ke atas.
  • Melempar ke atas bermakna simbolis agar gigi naik ke tempat yang benar.
  • Juga sebagai simbol semangat, kejayaan, dan ketinggian budi pekerti.

 Nilai Psikologis & Edukasi Mitos ini bukan hanya kepercayaan, tapi juga memiliki fungsi penting:

1. Memberikan Rasa Aman

  • Anak kecil sering cemas saat giginya copot.
  • Ritual seperti menanam atau melempar memberi anak makna positif dari pengalaman tersebut.

2. Mengajarkan Nilai Spiritual

  • Anak belajar bahwa setiap bagian tubuh punya nilai dan harus diperlakukan baik.
  • Ini mengajarkan rasa hormat terhadap diri sendiri.

3. Momen Kebersamaan

  •  Mitos ini jadi pengikat emosional antara anak dan orang tua, karena dilakukan bersama.

Perbandingan Daerah Lain

Daerah Praktik Mitos Gigi Copot Kepercayaan

  • Jawa Gigi atas ditanam, gigi bawah dilempar ke genteng Agar gigi baru tumbuh rapi
  • Sunda Gigi dibungkus daun sirih sebelum ditanam atau dilempar Agar gigi kuat & sehat
  • Bali Gigi atas & bawah sama-sama ditanam di halaman keluarga Sebagai bagian dari penyucian tubuh
  • Bugis/Makassar Gigi kadang dibuang ke laut atau sungai kecil Melambangkan pembuangan sifat buruk
  • Minang Gigi disimpan dalam kotak kecil di kamar anak Sebagai kenang-kenangan dan keberuntungan

Antara Mitos dan Makna

Walau tidak memiliki dasar ilmiah, mitos gigi lepas ini sarat makna simbolik dan edukatif. Ia menjadi sarana menghibur, mendidik, dan mengenalkan anak pada nilai-nilai budaya lokal. Di tengah era modern, mitos ini bisa tetap hidup sebagai bentuk penghormatan pada kearifan lokal—asal tidak menyalahi kesehatan dan logika. Gigi copot bukan sekadar bagian dari tubuh yang hilang, tapi bagian dari perjalanan menuju dewasa yang penuh makna.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Marzel Aditiansyah
Editor: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.