Luasan Lahan Tanam Tembakau di Bojonegoro Meningkat, Harga kian Turun

oleh -948 Dilihat
WhatsApp Image 2024 09 10 at 12.45.07
Petani Bojonegoro yang sedang mengeringkan rajangan tembakau. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Tingginya harga tembakau di tahun lalu membuat sejumlah petani di Kabupaten Bojonegoro pada musim kemarau yang sebelumnya menanam jagung, di tahun ini beralih ke tanaman tembakau.

Hal itu membuat target luasan lahan tembakau yang dicanangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro melebihi target yang ditentukan.

Luas tanam tembakau di Bojonegoro mengalami kenaikan sekitar 4.770 hektare tahun ini. Yakni, dari total 11.189 hektare luas lahan tembakau pada 2023, meningkat menjadi sekitar 15.959 hektare per Agustus 2024.

Kenaikan ini dipengaruhi oleh tingginya harga tembakau di Bojonegoro sejak 2023 lalu. ’’Sampai sekarang realisasi tanam tembakau mencapai 15.959,94 hektare,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro Imam Nurhamid Arifin, Selasa (10/9).

Berdasar data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, target tanam tembakau sekitar 12.892 hektare tahun ini. Meliputi, target jenis tembakau jawa sekitar 2.339 hektare di 89 desa dan target jenis tembakau virginia 10.553 hektare di 117 desa.

Sehingga, total terdapat 206 desa dengan jumlah petani 47.507 orang pada target tahun ini terjadi peningkatan realisasi tanam hingga Agustus 2024. Di antaranya, terdapat tambahan sekitar 45 desa dan jumlah petani 1.390 orang. Dengan tambahan luas tanam tembakau mencapai 422 hektare.

Sehingga, total terdapat 251 desa dan jumlah petani 48.897 orang. Dengan total luas tanam tembakau mencapai 15.959 hektare per Agustus tahun ini. Dia mengatakan, luas tanam tembakau meningkat karena beberapa wilayah yang sebelumnya tidak menanam tembakau, tahun ini menanam.

Seperti, petani di Kecamatan Kapas, Trucuk, Margomulyo, Gayam, dan Kalitidu. ’’Kenaikan harga tembakau yang terjadi sejak 2023 lalu juga mempengaruhi minat petani untuk menanam tembakau tahun ini,” tuturnya.

Namun tak sesuai yang diharapkan para petani, dengan banyaknya petani yang menanam tembakau, membuat harga tembakau di kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan meskipun tidak signifikan.

Hal itu dituturkan oleh Rudi, salah satu petani Tembakau asal Desa Bakulan Kecamatan Temayang Bojonegoro. Di tahun ini harga tembakau kering rajang daun tengah dengan kualitas bagus mencapai Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu perkilogramnya.

“Jika dibandingkan dengan tahun lalu Rp 47 ribu sampai Rp 50 ribu perkilogramnya,” kata Rudi, Selasa (10/9).

Ia memprediksi harga tembakau akan terus mengalami penurunan dikarenakan hujan di akhir – akhir ini telah mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro.

“Kata orang tua dulu mas, kalau tahun genap pasti harga tembakau turun, kalau tahun ganjil biasanya mengalami kenaikan, malah di tahun ini diperparah dengan turunya hujan pasti akan mengurangi kualaitas tembakau,” tambah Rudi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.