Mantan Pelatih Striker Timnas Indonesia U17 Nilai Kekalahan Atas Korea Utara Karena Demam Panggung

oleh -431 Dilihat
bd38667e ed9b 49c6 a8e5 bf9a2c25b286
Hadi Purwanto, Pelatih SSB Sukorejo Putra Bojonegoro. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Kekalahan telak Timnas Indonesia dari Korea Utara dengan skor telak 6-0 dalam laga perempat final Piala Asia U-17 2025 meninggalkan catatan tersendiri di mata Hari Purwanto, pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) yang pernah membina Fadly Alberto Hengga, pemilik nomor 10 di tim Garuda Muda.

Usai menyaksikan pertandingan bersama warga Bojonegoro dalam acara nonton bareng di Pendopo Malowopati bersama keluarga Alberto, Wawan sapaan akrab Hadi Purwanto mengungkapkan bahwa penampilan Timnas Indonesia di laga ini jauh menurun dibandingkan dengan performa mereka di babak penyisihan grup.

Sejak pertandingan dimulai, Wawan menilai pemain timnas U17 terlihat gugup menghadapi tekanan dari Korea Utara. Terlebih gol cepat di menit-menit awal membuat mental pemain goyah. Disusul gol kedua tak lama setelahnya, membuat pola permainan mulai berantakan.

“Sayang sekali, harusnya terus menyerang bisa tampil fight terus, terlebih turnamen ini menggunakan sistem gugur jadi sayang sekali, harus berani ambil resiko kalah satu gol sama kalah 100 gol ya sama saja,” ujar Wawan, Selasa (15/4).

Menurutnya, sejak kebobolan gol pertama dan kedua pemain Timnas Indonesia tampak melemah dan kurang percaya diri. Beberapa kali pemain kalah dalam duel satu lawan satu, dan kurang mengantisipasi pergerakan lawan.

“Mereka seperti kena demam panggung. Padahal di fase grup, mereka tampil cukup solid dan percaya diri,” tambahnya.

Menanggapi penampilan anak didiknya, Fadly Alberto, ia menilai Alberto sudah tampil baik meski beberapa kali dia tidak dalam posisi ideal, dan sering turun membantu lini pertahanan. Namun, secara umum Dia melihat bahwa para pemain seperti hanyut dalam uforia lolos di Piala Dunia hingga latah di medan laga yang sebenarnya yang belum usai.

“Dari awal bertanding semua kan baru merasakan atmosfer sebesar ini, Jadi saya lihat kayak demam panggung itu masih ada. Kan baru kali ini juga. Semua dapat lolos 8 besar, tekanan pasti lebih banyak sehingga mereka hanyut dalam Uforia tapi lupa tugas belum selesai,” jelasnya.

Meski begitu, Wawan tetap memberikan apresiasi atas perjuangan Timnas U-17 yang berhasil menembus babak perempat final Piala Asia U-17 2025.

“Ini bukan akhir, tapi pelajaran penting. Sampai di perempat final itu bukan hal yang mudah, dan saya rasa kita semua tetap harus bangga,” katanya.

Wawan juga berharap kekalahan ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi Coach Novan Arianto menjelang gelaran Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar.

“Masih ada kesempatan untuk bangkit. Saya percaya Timnas bisa belajar dari kekalahan ini, dan semoga mendapat bangkit dan membawa tropi juara Piala Dunia,” pungkasnya.

Sebelumnya, langkah Timnas U-17 Indonesia terhenti untuk melaju di semifinal Piala Asia U-17 2025 setelah kalah telak 6 – 0 di pertandingan perempat final melawan Korea Utara.

Pertandingan Timnas Indonesia melawan Korea Utara berlangsung di di Stadion King Abdullah Sports City Hall, Jeddah, Arab Saudi senin (14/4).

Dalam pertandingan ini Garuda Muda harus mengakui keunggulan Korea Utara. Dimenit awal Choe Song-Hun membuka skor pada menit 7. Tak lama berselang kapten tim Korea Utara U-17 Kim Yu-Jin menggandakan keunggulan pada menit ke-19. Skor 2 – 0 menutup jalannya pertandingan dibabak pertama.

Di babak kedua, tim asuhan pelatih Oh Thae Song mencetak empat gol tambahan melalui Ri Kyong-Bong di menit ke 48, lalu tendangan penalti Kim Tae-Guk dari di menit 60, disusul goal Ri Kang-Rim di menit 61 dan goal penutup dari Pak Ju-Won di menit 77.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.