Mat Iskan Petani Sukses Asal Lamongan; Dulu Cuma Punya Satu, Kini Bertumbuh Jadi 21 Green House Melon Kelas Atas

oleh -268 Dilihat
oleh
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamongan Abdul Rouf saat melakukan petik melon, di greenhouse melon Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kamis (26/9/2024). Foto: pemkab.lamongan

KabarBaik.co- Lamongan terus berupaya menguatkan jati diri sebagai salah satu daerah ketahanan pangan nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, kabupaten ini terus melakukan optimalisasi pada sektor pertanian. Terutama mendukung masyarakat petani dalam melakukan diversifikasi pangan. Salah satunya melon, yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Lamongan.

“Saat ini di Kabupaten Lamongan komoditas yang sedang berkembang dan naik adalah melon, baik yang ditanam di lahan tegalan atau sawah, juga di lahan berupa green house atau smart green house,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamongan Abdul Rouf saat melakukan petik melon, di greenhouse melon Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kamis (26/9).

Antusiasisme Tinggi, Pendaftaran Petani Milenial Inovatif Jatim Berhadiah Total Rp 20 Juta Diundur hingga 30 September

Baca juga:  Lamongan Bersiap Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Kenaikan tersebut dapat dilihat dari produksi melon pada tahun 2023 mencapai 32.727 kuintal atau 32.272 ton. Nah, pada tahun 2024 sampai bulan Agustus, produk melon di Kota Soto sudah mencapai 10.687 kuintal atau 1.069 ton. Produksi di tahun 2024 ini berada pada luas tanam 89 hektare, dengan luas panen mencapai 62 hektare.

“Produksi melon terus meningkat, rata-rata produktivitas melon di tahun 2024 adalah 171,60 kuintal per hektaer atau 17,16 ton per hekatre,” ungkap Rouf seperti dilansir dari laman Dinas Kominfo Pemprov Jatim.

Melihat potensi melon yang terus berkembang signifikan, lanjut dia, maka diperlukan upaya optimalisasi hulu-hilir pertanian. Selain itu, peningkatan kapasitas kelembagaan petani juga diperhatikan dengan inisiasi dan pembinaan-pembinaan. Dengan kolaborasi inklusif tersebut, pihaknya meyakini akan terwujud pertanian inklusif yang semakin maju mandiri dan tangguh.

Baca juga:  Jatuh Usai Tabrak Motor, Wanita Asal Lamongan Tewas Diseruduk Mobil di Gresik

Salah satu upaya yang sudah dilakukan Pemkab Lamongan bersama Pemprov Jatim, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Lamongan adalah pengembangan secara teknis budidaya melon. Yakni, penerapan teknologi hidroponik di Kelompok Tani Putih Widhe Sendangharjo, Desa Sendangharjom Kecamatan Brondong.

Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Lamongan juga aktif melakukan pendampingan budidaya melon. Baik budidaya dengan menggunakan metode lahan maupun menggunakan smart greenhouse.

Greenhouse melon yang dikelola Mat Iskan, misalnya. Sejak 2020, memiliki perkembangan pesat. Pada awal didirikan hanya memiliki satu unit. Kini, pada 2024 sudah berkembang menjadi 21 unit green house melon. Perinciannya, sebanyak 18 unit telah beroperasi dan 3 proses pembangunan.

Baca juga:  Jembatan di Lamongan Ambruk Dilewati Truk Pengangkut Lampu PJU, Kerugian Rp 600 Juta

“Green house melon ini kami rintis sebagai solusi dalam rangka peningkatan pendapatan pertanian,” tuturnya.

Seluruh greenhouse yang dikelola Mat Iskan memiliki seribu pohon dalam satu unit greenhouse melon. Karena membidik pasar menengah ke atas, green house yang dikelola tenaga keluarga ini menanam dua varietas Inthanon dari Belanda dan Sweetnet dari Thailand. “Untuk pemasarannya kami sudah bermitra dengan perusahaan. Dalam satu tahun greenhouse kami mampu melakukan empat kali panen,” kata Mat Iskan.

Mat Iskan menyatakan, model tanam menggunakan green house ini banyak diminati generasi milenial. Dengan demikian, akan sangat baik untuk regenerasi petani di Lamongan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.