Lamongan Bersiap Hadapi Bencana Hidrometeorologi

oleh -813 Dilihat

LAMONGAN – Memasuki musim penghujan, Kabupaten Lamongan bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi.

Pemkab Lamongan pun telah unjuk kesiapan dalam melakukan mitigasi bencana alam. Salah satunya apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi tahun 2023-2024, yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pihaknya memaksimalkan ikhtiar untuk meminimalisir bencana, korban, kerugian.

Karena saat ini terjadi perubahan iklim yang tidak menentu, atau yang disebut dengan fenomena El Nino.

“Kita ketahui bersama bahwa saat ini telah terjadi perubahan iklim yang tidak menentu atau yang biasa kita kenal dengan El Nino. Perubahan tersebut memungkinkan frekuensi bencana alam terjadi,” tutur Pak Yes, sapaanya.

Kesiapan Pemkab Lamongan ditunjukkan dengan arah kebijakan mitigasi bencana yang telah ditetapkan. Baik struktural maupun non struktural.

Baca juga:  Menko PMK Dukung Pemberdayaan Nelayan dan Petani Lamongan

Seperti pada program prioritas Jamula yang tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas jalan dan jembatan, namun juga difokuskan pada penanganan pencegahan dan pengendalian bencana.

Kolaborasi juga terus dilakukan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan Pemprov Jawa Timur.

Antara lain melalui pembangunan rumah pompa di pintu Kuro, pengadaan pompa mobile 2 buah, pengerukan sungai utama sepanjang 11 kilometer, pengerukan waduk dan embung untuk peningkatan tampungan air, pembersihan eceng gondok pada sungai sepanjang 35 kilometer, pembentukan dan pembinaan 85 desa tangguh.

Termasuk sosialisasi dan edukasi bencana terhadap masyarakat rentan dan anak didik mulai dari PAUD sampai jenjang SMA (satuan pendidikan aman bencana), mendorong pelestarian lingkungan hidup dengan green and clean Desa Proklim dan desa berseri.

Baca juga:  Gubernur Khofifah Dukung Program Unggulan Penghafal Al Quran di Lamongan

Langkah taktis tersebut diharapkan mampu meningkatkan pelestarian lingkungan dan meminimalisir bencana banjir sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Tahun 2023 di Kabupaten Lamongan telah terjadi bencana puting beliung, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran serta banjir. Yang terdampak ke wilayah Babat, Laren, Kalitengah, Turi, Glagah dan Karangbinangun sehingga mengakibatkan kerugian sebesar 40 miliar 820 juta 400 ribu rupiah,” tukasnya.

Untuk meminimalisir dampak bencana, lanjut Pak Yes, maka diperlukan peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana pada semua level institusi mulai dari pemerintah daerah hingga level terendah yakni keluarga dan individu.

Baca juga:  Kabupaten Gresik Bersiap Hadapi Bencana Alam Hidrometeorologi

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Joko Raharto mengatakan, pihaknya telah mengaktifkan kembali posko bencana hidrometeorologi di Kantor BPPD Kabupaten Lamongan dan posko tanggap bencana di 27 kecamatan.

Joko membeberkan sarana dan prasarana yang sudah disiapkan meliputi, kendaraan angkut, kendaraan damkar, kendaraan kesehatan, sarana kedaulatan di daratan maupun di perairan.

Kemudian pompa mobile, gergaji mesin BPBD dan gergaji mesin di 27 Kecamatan, tenda pengungsi, logistik penanganan kedaulatan berupa bahan pangan dan material.(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.