KabarBaik.co – Kepolisian Resor (Polres) Malang bergerak cepat mengungkap kasus penemuan mayat perempuan dalam kondisi terbakar di area kebun tebu wilayah Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.
Kurang dari 24 jam setelah identitas korban diketahui, polisi berhasil menangkap terduga pelaku berinisial FA, 54 tahun, warga Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Pelaku diketahui merupakan suami siri korban Ponimah, 42 tahun, warga Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Muchammad Nur, menjelaskan pengungkapan kasus ini berawal dari laporan orang hilang yang dilayangkan keluarga korban pada Sabtu (11/10). Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di area kebun tebu pada Minggu (12/10).
“Dari hasil penyelidikan, korban diduga dibunuh di rumah pelaku di wilayah Bululawang pada malam hari, kemudian jasadnya dibawa ke kebun tebu di Gedangan dan dibakar untuk menghilangkan jejak,” ungkap Nur, Selasa (14/10), lewat selulernya.
Polisi mengidentifikasi pelaku berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), keterangan saksi, serta rekaman CCTV yang merekam truk kuning milik pelaku melintas menuju lokasi kejadian. Kurang dari 24 jam sejak penemuan jasad, FA berhasil diamankan di rumahnya tanpa perlawanan.
“Pelaku kami amankan bersama sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan keterlibatannya. Di antaranya truk Mitsubishi warna kuning, balok kayu, handuk merah, dan pakaian korban,” tambah Kasatreskrim.
Dari hasil pemeriksaan awal, motif sementara pembunuhan diduga karena masalah pribadi antara pelaku dan korban. Polisi masih mendalami motif serta kronologi lengkap peristiwa tersebut.
“Kasus ini termasuk kategori pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman berat. Saat ini pelaku masih diperiksa intensif oleh penyidik Satreskrim Polres Malang,” tegas Nur.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menambahkan, tim penyidik masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.
“Hasil autopsi akan menjadi dasar ilmiah untuk memastikan penyebab kematian korban secara akurat. Kami harap masyarakat bersabar menunggu hasil resmi dari tim forensik,” ujarnya.(*)