Membanggakan, Si Kembar Asal Surabaya Ini Masuk Kampus #4 Top Indonesian Universities

Editor: Hardy
oleh -561 Dilihat
Mia Ramadhani dan Nia Ramadhani (kanan), pelajar SMAN 3 Surabaya, yang diterima di Unair dari jalur SNBP 2024. (Foto Unair News)

KabarBaik.co- Tahun 2024 ini, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menerima 1.895 calon mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Nama-nama mereka telah diumumkan pada 26 Maret lalu. Tentu saja, mereka pantas berbangga hati. Sebab, berhasil menembus kampus #4 Top Indonesian Universities QS WUR.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.472 adalah perempuan. Nah, di antara yang berbangga hati itu ada sepasang saudara kembar asal Kota Surabaya. Yakni, Mia Ramadhani dan Nia Ramadhani. Keduanya berasal dari SMAN 3 Surabaya, yang berlokasi di Jalan Memet Sastrowiryo, Kenjeran, Kecamatan Bulak.

Mia diterima di prodi S-1 Akuntasi dan Nia masuk S-1 Ilmu Politik.’ ’Kami hanya dapat mengucapkan syukur saat pengumuman tersebut keluar. Rasanya tidak dapat terungkap dengan kata-kata. Akhirnya, impian kami sejak kecil dapat terwujud pada tahun ini,” kata Mia seperti dilansir dari website Unair.

Dalam wawancaranya dengan Unair News, Mia menceritakan bahwa salah satu alasan memilih Unair itu berkat motivasi sang kakak, yang juga merupakan alumnus Unair. “Kami sering mendapatkan cerita menyenangkan tentang Unair dari kakak Sosok kakak bagi kami sangat berharga, karena terus memotivasi kami agar dapat meneruskan jejaknya,” jelas Mia.

Nia pun sependapat. Kakaknya merupakan sosok di balik keberhasilannya lolos SNBP. Dia dan Mia mendapatkan arahan dan wejangan untuk memilih program studi sesuai bakat dan minat masing-masing. Motivasi enuh dari sang kakak itulah yang menjadi bahan untuk terus bersemangat mewujudkan impian.

Baca juga:  Diwisuda Bareng Istri, Bupati Lamongan: Banyak Hal Menyenangkan

Mia dan Nia mengaku dari keluarga sederhana. Keduanya harus berusaha keras untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi seperti kakaknya. Belajar dan belajar secara mandiri. Tidak mengikuti bimbingan belajar (bimbel) seperti kebanyakan teman-teman.

Mia dan Nia kerap memanfaatkan platform YouRube untuk mendapat tambahan materi, selain dari pembelajaran sekolah. Mereka selalu kompak belajar bersama. Saling menguatkan satu sama lainnya. “Saat di bangku SMA, jujur kami mengalami minder dengan teman lain, yang dapat bimbel dari kelas 10. Tapi, kami meyakini, keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Kami mengupayakan apapun untuk mewujudkan impian kami sejak kecil,” imbuhnya.

Kendati kembar, Mia dan Nia memiliki kegemaran dan minat berbeda. Sejak duduk di SMA, Mia mengaku memiliki minat pada ilmu sosial. Terutama ilmu Ekonomi. Hal itu dirasakan saat mendapatkan mata pelajaran lintas jurusan di kelas 10.

’’Justru saat SMA, saya itu siswa IPA. Ketika kelas 10 ada namanya mata pelajaran lintas jurusan. Salah satunya, ilmu akuntansi. Saat saya menjalani mata pelajaran tersebut, merasa cocok dan enjoy menjalaninya. Itulah yang menjadi alasan saja memilih S-1 Akuntansi Unair,” terangnya.

Baca juga:  Kunci Sukses dan Kebahagiaan Bupati Banyuwangi Bisa Lulus S-2 Unair

Berbeda dengan Nia. Dia mengaku gemar mengikuti isu-isu pemerintahan dan politik. Selain itu, juga ada ketertarikan pada mata pelajaran kewarganegaraan. Hal itulah yang mendorongnya untuk memilih S-1 Ilmu Politik. Karena telah lolos SNBP, keduanya pun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat selama proses SNBP. Termasuk, seluruh guru dan bimbingan konseling (BK) di SMAN 3 Surabaya. Mereka telah memberikan motivasi dan wejangan untuk para siswa.

“Tentu, kesuksesan kami ini juga merupakan hasil panjatan doa kedua orang tua yang terus mengiringi kami. Terimakasih Pak, Bu, berkat segala dukungan dan doamu, kini kami berhasil menjadi keluarga besar Unair,” paparnya.

M. Kevin Mulki Hakim, pelajar berusia 16 tahun asal Lamongan, yang diterima di Unair.

Masuk Unair di Usia 16 Tahun

Kebahagiaan juga terpancar dari wajah M. Kevin Mulki Hakim. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, siswa asal Lamongan itu juga dinyatakan masuk Unair melalui jalur SNBP. Dia diterima di jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM).

Kepada Unair News, Kevin mengaku lolos SNBP di usia 16 tahun karena ada program baru di madrasah tempatnya bersekolah.Yaitu, kelas akselerasi atau percepatan. Dia menempuh jenjang SLTA itu hanya dua tahun. “Walau begitu, Alhamdulillah saya berada di peringkat kedua siswa yang eligible dari sekitar 300 kakak tingkat saya. Dengan itu, saya pun memberanikan diri untuk mengikuti SNBP 2024,” jelasnya.

Baca juga:  Usia 16 Tahun, Gadis Asal Menganti Gresik Jadi Camaba Termuda di Unesa

Kevin mengaku cukup banyak tantangan untuk mempersiapkan diri menghadapi SNBP di usia yang lebih muda dari teman seangkatannya. Mulai berjuang di kelas akselerasi yang berisi para siswa unggulan, rutin belajar menghadapi ujian, dan juga aktif mencari lomba sebagai penunjang prestasi yang menjadi salah satu syarat SNBP.

Perjuangan itupun tidak sia-sia. Bisa menjadi bagian dari keluarga besar Unair, bagi Kevin tentu kebanggaan tersendiri. Salah satu alasannya Unair menjadi salah satu kampus terbaik di Indonesia. “Dari sekian banyak kampus di Indonesia saya memilih Unair sebagai batu pijakan guna menjemput karir dan prestasi yang unggul, terutama dalam bidang karya ilmiah,’’ ujarnya.

Kevin pun menyampaikan pesan kepada teman-teman lainnya yang sedang berjuang melanjutkan pendidikan di Unair. “Keberhasilan muncul dari mana saja, bukan hanya sekali namun berkali-kali. Dengan syarat, sang penerima mampu bersikap tidak pantang menyerah, dan selalu berfikir positif. Terus berkarya karena kita membutuhkan tempat yang tepat,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.