Membangun Cahaya Surga, Jejak Qurani Hafiz Muda Dandun Wijakantaka Tajalallah dalam Peluncuran Murottal dan Buku Inspirasi

oleh -594 Dilihat
IMG 20250628 WA0016
Jejak Qurani Hafiz Muda Dandun Wijakantaka Tajalallah (Berdasi sebelah Pakde Karwo) dalam Peluncuran Murottal dan Buku Inspirasi

KabarBaik.co – Dalam sebuah acara penuh makna, peluncuran murottal Alqutan dan buku bertajuk Membangun Cahaya Surga oleh Hafiz Qur’an Dandun Wijakantaka Tajalallah menjadi momentum refleksi spiritual dan intelektual. Acara ini digelar di Universitas Airlangga, Sabtu (28/6), sebagai wujud apresiasi terhadap perjalanan seorang hafiz muda yang memadukan kecintaan pada Alquran dengan cita-cita akademik yang gemilang.

Dandun Wijakantaka Tajalallah atau biasa disapa dengan Andun, sang hafiz muda, berbagi kisah perjalanan panjangnya dalam menuntut ilmu Qurani.

“Saat kelas 1 SD, hafalan saya baru beberapa surah dari Juz 30. Ayah saya selalu mendorong agar saya tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami Alquran secara mendalam,” kenangnya.

Perjalanan ini tidak selalu mulus. Tantangan di masa kecil hingga keputusan untuk mondok menjadi titik balik yang signifikan dalam hidupnya.

“Saya menghabiskan tiga tahun di pesantren, mempelajari tajwid, melancarkan bacaan, dan memperdalam hafalan. Proses ini mengajarkan saya bahwa Alquran adalah kunci ilmu pengetahuan lain. Jadi, tidak cukup hanya hafal, tetapi juga memahami dan mengamalkan,” ujar Andun.

Dandun menekankan pentingnya memadukan spiritualitas dengan intelektualitas.

“Intelektual tanpa moralitas dan spiritualitas tidak akan cukup untuk membangun masyarakat yang sejahtera. Alquran adalah pelita dalam perjalanan ini,” tambahnya.

Peluncuran ini juga mendapat perhatian dari berbagai tokoh, termasuk mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

 

IMG 20250628 WA0014
Soekarwo dan jajaran akademisi Unair yang turut hadir

Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa murottal Alquran bukan sekadar karya, tetapi proses yang menginternalisasi nilai-nilai zikir dan moralitas dalam kehidupan masyarakat.

“Jika generasi muda terinspirasi untuk lebih dekat dengan Alquran, dampaknya tidak hanya pada pribadi, tetapi juga pada perubahan perilaku sosial yang lebih baik,” ujar Soekarwo.

Sementara itu Profesor Dr Suparto Wijoyo, Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga sekaligus ayah dari Dandun menambahkan bahwa perjalanan anaknya adalah bentuk usaha untuk menggabungkan keunggulan akademik dan spiritual.

“Universitas Airlangga adalah tempat yang tepat untuk mengapresiasi langkah ini. Dengan kombinasi hafalan Alquran dan prestasi akademik, Dandun siap memanfaatkan jalur Golden Ticket yang menginspirasi banyak anak muda,” tuturnya.

IMG 20250628 WA0013
Profesor Dr. Suparto Wijoyo, Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga

Acara ini tidak hanya menjadi peluncuran karya, tetapi juga momentum perenungan. “Leadership ke depan harus berbasis keseimbangan spiritual dan intelektual. Kampus harus menjadi jembatan antara dzikir dan pikir,” tegas Prof. Suparto.

Peluncuran ini sekaligus mengingatkan bahwa spiritualitas bukanlah penghalang, melainkan landasan untuk membangun intelektualitas yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan generasi muda yang terinspirasi oleh kitab suci, Indonesia optimis menatap masa depan yang lebih baik. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.