Menparekraf Sebut Banyuwangi Rujukan Bagi Daerah Penyelenggara Event Nusantara

oleh -300 Dilihat
cc6040d4 8d73 45f8 b6d2 236f94c97ed6
Sejumlah talent memeragakan diri dalam ajang Banyuwangi Ethno Carnival. (Foto: Ikhwan)

KabarBaik.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut Banyuwangi Ethno Carnival bisa menjadi rujukan bagi daerah-daerah penyelenggara kalender pariwisata Kharisma Event Nusantara (KEN).

“Saya melihat event ini bisa jadi acuan bagi penyelenggaraan Karisma Event Nusantara (KEN) di beberapa daerah lainnya,” kata Sandiaga, setelah menyaksikan BEC secara langsung.

Sejak 2022, BEC dan event Banyuwangi lainnya Gandrung Sewu, menjadi festival yang masuk dalam kalender pariwisata KEN. Dalam acara tersebut, Sandiaga juga menyerahkan sertifikat KEN kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. “Saya ucapkan selamat, karena festival ini masuk festival terbaik nusantara,” kata Sandiaga.

BEC tahun ini mengangkat tema Ndaru Deso Revival of Village yang menampilkan berbagai keunikan dan potensi desa-desa di Banyuwangi. Sandiaga mengapresiasi Banyuwangi yang mengangkat tema tersebut karena memiliki semangat pemerataan pembangunan. “Indonesia dibangun bukan dari pusat, tapi dari desa-desa di nusantara,” kata Sandiaga.

Selain Sandiaga, BEC juga dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menpan RB Abdullah Azwar Anas.

“Saya sangat mengapresiasi event BEC ini. Ini adalah inovasi dan kreativitas Banyuwangi yang tidak ada duanya,” kata Menteri Basuki.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, parade BEC mampu menyedot ribuan penonton. Mereka terpukau dengan penampilan para talent yang berjalan di “catwalk” sepanjang 2,5 kilometer.

Sepanjang rute tersebut, masyarakat tampak antusias menyaksikan parade. Mereka memadati rute sejak awal hingga akhir pagelaran.

Bupati Ipuk menyampaikan terima kepada pemerintah pusat yang terus mendukung Banyuwangi.

“Kami berterima kasih pemerintah terus mendukung  Banyuwangi. Juga untuk semua bentuk dukungan pemerintah pusat pada Banyuwangi. Dukungan ini semakin memperepat proses pembangunan dan kemajuan daerah,” kata Bupati Ipuk.

“Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh masyarakat Banyuwangi, khususnya pada mereka yang terlibat dalam menyukseskan acara ini,” tambah Ipuk.

Sebagai informasi Banyuwangi Ethno Carnival adalah parade budaya yang mengangkat potensi di Bumi Blambangan. Event kali ini diikuti puluhan talent menampilkan aneka kostum di sepanjang jalan, Sabtu (13/7).

BEC kali ini menyajikan berbagai sisik melik potensi desa dalam tajuk “Ndaru Desa: Revival of Village”. Potensi yang tersebar di 189 desa dan 28 kelurahan di bumi Blambangan tersebut tersaji apik dalam enam defile.

Defile pertama menghadirkan warisan budaya yang masih lestari di berbagai desa di Banyuwangi. Seperti halnya kostum dengan nuansa Seblang Olehsari. Dihiasi dengan omprog hijau dan seperangkat gamelan tersaji aktratif melukiskan budaya agraris yang telah berusia ratusan tahun itu.

Disusul kemudian dengan defile keindahan alam yang membentang di ujung timur Jawa ini. Nuansa hijau mendominasi warna kostum yang ditampilkan. Menandakan keasrian dan kelestarian alam Banyuwangi yang baru saja ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Dipadu dengan kekayaan geologi dan keindahan lautnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Ikhwan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.