Mensos Pastikan Jaminan Sosial untuk Santri Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny

oleh -141 Dilihat
a9186469 9c4e 4481 9ba2 d3fad774bd0f 1 scaled
Gus Ipul saat menjenguk Haical

KabarBaik.co – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul kembali menjenguk korban runtuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny di RSUD R.T. Notopuro, Sidoarjo, Jumat (10/10).

Salah satu korban yang dikunjungi adalah Syehlendra Haical, santri yang harus menjalani amputasi pada kaki kirinya akibat tertimpa reruntuhan bangunan musala tiga lantai.

Gus Ipul yang turut menyaksikan proses evakuasi Haical masih ingat jelas bagaimana tim penyelamat berjuang mengangkat tubuhnya dari timbunan beton. Proses evakuasi berlangsung lama dan penuh kehati hatian.

Para relawan, petugas SAR, hingga sesama santri bahu membahu dalam suasana haru dan kepanikan. Setelah berhasil dievakuasi, Haical langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Menteri yang akrab disapa Gus Ipul itu menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan berbagai bentuk bantuan dan jaminan sosial bagi para korban, termasuk pendampingan bagi keluarga yang terdampak berat.

“Kita akan memberikan bantuan yang dibutuhkan, mulai dari pemulihan trauma, jaminan kesehatan, pemenuhan kebutuhan pokok, hingga jaminan pendidikan. Segala kebutuhan ini akan didukung sepenuhnya oleh pemerintah sesuai arahan Presiden,” ujar Gus Ipul usai menjenguk Haical.

Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat memantau proses evakuasi Haical bersama dua santri lain yang tertimpa reruntuhan. Menurutnya, saat itu situasinya sangat sulit dan mengharukan.

“Waktu Haical dievakuasi, ada dua anak di lokasi itu. Satu tidak terselamatkan, sementara Haical masih bisa diselamatkan meskipun kondisinya lemas. Saya menyaksikan sendiri betapa keras perjuangan tim penyelamat di tengah reruntuhan yang rapuh,” kenang Gus Ipul.

Gus Ipul menambahkan pemerintah bersama Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Sidoarjo akan menyiapkan alat bantu bagi korban amputasi, seperti kaki palsu, kursi roda, maupun kruk.

“Insyaallah semuanya akan dibantu. Nanti setelah lukanya sembuh, alat bantu akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing,” imbuhnya.

Gus Ipul menegaskan pentingnya perlindungan sosial dan pendampingan psikologis bagi keluarga korban.

“Kita juga akan mendampingi keluarga, terutama orang tua korban, agar siap secara mental dalam membimbing anaknya yang kini menyandang disabilitas,” katanya.

Sementara itu, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RSUD R.T. Notopuro dr. Larona Hydravianto menjelaskan bahwa tindakan amputasi kaki kiri Haical dilakukan pada Jumat (3/10) malam pukul 22.00 WIB.

Menurutnya, amputasi terpaksa dilakukan karena Haical mengalami dead limb pada tungkai kirinya, yakni kematian jaringan akibat terganggunya aliran darah setelah trauma berat.

“Indikasi medis menunjukkan tungkai bawah kaki kiri Haical sudah memasuki fase dead limb. Jika tidak segera diambil tindakan, nyawanya bisa terancam,” ungkap dr. Larona, Minggu (5/10), saat dikonfirmasi kabarBaik.co.

Tragedi ambruknya bangunan musala tiga lantai di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Senin (29/9), menelan 67 korban jiwa dan puluhan lainnya luka berat. Pemerintah berkomitmen memastikan seluruh korban dan keluarganya mendapatkan hak hak sosial serta pendampingan penuh. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Achmad Adi Nurcahya
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.