Menteri P2MI: Calon PMI Harus Terlindungi dan Berangkat Secara Prosedural

oleh -220 Dilihat
IMG 20250711 WA0017 1

KabarBaik.co – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, melakukan kunjungan kerja ke Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Prima Duta Sejati (PDS), Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jumat (11/7).

Didampingi jajaran kementerian, Menteri Karding tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB dan diterima langsung oleh Direktur PDS, Maxixe Mantofa beserta tim. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda kerja dua hari di Jawa Timur untuk meninjau kesiapan sarana pelatihan dan para calon pekerja migran yang tengah mengikuti program pendidikan keterampilan dan bahasa asing.

Dalam tinjauannya, Menteri P2MI menyapa langsung ratusan calon PMI yang sedang menjalani pelatihan. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para peserta, serta menekankan pentingnya pelindungan menyeluruh bagi mereka.

“Saya bersyukur melihat semangat adik-adik semua. Inilah alasan kenapa Presiden Prabowo membentuk Kementerian P2MI. Negara harus hadir secara utuh dalam melindungi PMI sejak dari tanah air,” ujar Karding.

Karding menegaskan bahwa berangkat bekerja ke luar negeri harus dilakukan secara prosedural. Lengkap dengan visa kerja, kontrak, BPJS, dan keahlian sesuai bidang kerja. “Kalau tidak punya skill, daya tawar rendah. Jangan pernah berangkat tanpa tahu isi kontrak kerja. Dan jangan berangkat dengan visa turis, itu sangat berbahaya,” tegasnya.

Karding juga memberikan motivasi dan pesan etika kepada para calon PMI, termasuk pentingnya menjaga sikap, mental, dan profesionalitas di negara tujuan. “Kita harus menjaga martabat bangsa. Jaga akhlak, ikuti adat istiadat negara penempatan, dan teruslah belajar meski sudah bekerja. Jangan lupa kelola keuangan dengan bijak,” pesannya.

Dalam kesempatan itu, Direktur PDS, Maxixe Mantofa, menjelaskan bahwa PDS selama ini berkomitmen mencetak tenaga kerja migran yang terlatih secara teknis dan berdaya saing internasional. Para peserta dibekali keterampilan di berbagai bidang, mulai dari las, body repair, spa, perhotelan, keperawatan, hingga teknisi otomotif dan kedirgantaraan. Selain itu, mereka juga dilatih penguasaan bahasa asing sesuai kebutuhan negara tujuan, seperti Bahasa Inggris, Jepang, Korea, Mandarin, Kantonis, dan Melayu.

“Permintaan dari negara penempatan seperti Jepang dan Korea Selatan meningkat signifikan, terutama untuk sektor las, electrician, dan painter. Mereka akan ditempatkan di industri strategis seperti galangan kapal dan pabrik pesawat jet tempur. Untuk painter dan electrician, bahkan dibutuhkan hingga ratusan orang setiap tahun, dengan syarat minimal D2 dari jurusan tertentu,” jelas Maxixe.

Usai meninjau seluruh fasilitas pelatihan, kegiatan dilanjutkan dengan sarasehan dan sesi tanya jawab bersama para calon PMI. Menteri P2MI juga menyampaikan kepuasannya atas fasilitas dan kualitas pelatihan di PDS, yang menurutnya telah memenuhi standar nasional dan menjadi contoh baik lembaga penyiapan tenaga kerja migran.

Kunjungan ini memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga pelatihan dalam menciptakan penempatan tenaga kerja yang aman, prosedural, dan bermartabat. Menteri Karding meninggalkan lokasi sekitar pukul 17.00 WIB untuk melanjutkan agenda kunjungan kerja di Jawa Timur. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Ziaul Haq
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.