KabarBaik.co – Tim Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar rapat koordinasi dan peninjauan lapangan dalam rangka penyusunan dossier atau dokumen pendukung pengajuan UGGp Geopark Nasional Bojonegoro.
Kegiatan lapangan diawali dengan kunjungan ke situs Kedung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras. Lokasi ini menjadi salah satu geosite langka yang memperlihatkan fenomena geologi unik berupa aliran sungai yang diapit tebing kapur putih serta rembesan minyak bumi mentah yang keluar secara alami dari celah bebatuan.
Dalam arahannya, Prof. Mega Fatimah Rosana dari Komite Nasional Geopark Indonesia menegaskan bahwa Bojonegoro memiliki potensi geologi yang khas dan langka di Indonesia. “Topik petroleum system ini sangat menarik. Kalau tambang sudah banyak, tapi minyak bumi belum ada. Ini bisa menjadi kekuatan utama Geopark Bojonegoro,” ujar Prof. Mega, Kamis (13/11).
Ia juga menekankan pentingnya pemasangan panel interpretasi di setiap lokasi geosite agar wisatawan memahami keterkaitan antar situs dan mendapatkan pengalaman edukatif. “Pemahaman yang sama tentang geosite akan membentuk wisata edukatif yang beralur cerita, bukan sekadar pemandangan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Bojonegoro Achmad Gunawan menjelaskan bahwa situs Geopark Bojonegoro tersebar di hampir seluruh wilayah administratif Bojonegoro dengan tema besar “Petroleum and Gas System”. Tema tersebut menggambarkan karakteristik geologi Bojonegoro yang kaya akan sumber daya minyak dan gas bumi.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 55.K/HK.02/MEM.G/2021, kawasan Cagar Alam Geologi Bojonegoro mencakup lima lokasi utama yakni Petroleum System Wonocolo, Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Struktur Antiklin Kawengan, Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kedung Lantung, Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, serta fosil Purba Gigi Hiu, Desa Buntalan, Kecamatan Temayang.
Saat ini, Geopark Nasional Bojonegoro bersama Geopark Ranah Minang Silokek telah ditetapkan sebagai Aspiring UGGp, atau kandidat geopark yang sedang berproses menuju pengakuan resmi dari UNESCO.
Geopark Bojonegoro menjadi simbol kekayaan alam dan budaya, sekaligus mencerminkan semangat masyarakat dalam menjaga warisan bumi. Dengan potensi geologi yang unik serta dukungan masyarakat yang kuat, Geopark Bojonegoro diharapkan mampu menjadi kebanggaan baru Indonesia di tingkat dunia. (*)






