Blarrr! Mimpi Hancur di Langit Gujarat: Sebuah Pesawat Renggut Ratusan Nyawa

oleh -228 Dilihat
IMG 20250613 083412
ILUSTRASI: Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner. (foto IST)

KabarBaik.co- Pagi itu (12/6) Ahmedabad tengah berbalut optimisme. Namun, hanya dalam hitungan menit, kota yang sibuk itu berubah menjadi saksi bisu sebuah tragedi besar yang merenggut senyum dan asa. Pesawat Air India tujuan London, yang seharusnya membawa 242 jiwa menuju impian dan pertemuan, justru ambruk. Menyisakan puing dan duka mendalam.

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu baru saja lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, pukul 13:39 waktu setempat. Blarrr! Hanya 30 detik berselang, sebuah ledakan keras memecah keheningan. Pesawat itu langsung menukik jatuh. “Semua terjadi begitu cepat. Saat saya bangun, saya melihat mayat di sekeliling saya. Saya ketakutan, berdiri, lalu lari,” tutur Ramesh Viswashkumar, satu-satunya korban selamat dari insiden nahas ini, dilansir media setempat.

Saat kejadian, pria 40 tahun warga negara Inggris keturunan India itu duduk di kursi 11A. Kini ia berjuang di ranjang rumah sakit, dengan satu harapan pilu. Menemukan saudaranya, Ajay, yang duduk di baris berbeda dan hingga kini tak diketahui nasibnya. “Tolong bantu saya menemukan dia,” pintanya dengan suara bergetar.

Pesawat raksasa itu menghantam area padat penduduk. Tepatnya di lingkungan B.J. Medical College, saat para mahasiswa sedang menikmati makan siang. Dampaknya begitu mengerikan. Asrama mahasiswa, rumah staf, dan kawasan pemukiman di sekitarnya seketika porak-poranda. “Anak saya sedang makan siang di asrama saat pesawat jatuh. Dia selamat dan sempat menelepon saya. Dia melompat dari lantai dua dan mengalami beberapa luka,” kisah Ramila, seorang ibu yang bersyukur anaknya selamat dari maut, namun hatinya hancur melihat kengerian di sekelilingnya.

Hingga Kamis malam, setidaknya 204 jenazah telah ditemukan, dan lebih dari 50 orang luka-luka masih berjuang di rumah sakit. Menteri federal India, C.R. Patil, mengonfirmasi bahwa di antara korban tewas adalah Vijay Rupani, mantan Kepala Menteri Negara Bagian Gujarat. Air India merilis data pilu: dari total 242 penumpang dan awak, 169 adalah warga negara India, 53 warga Inggris, tujuh Portugal, dan satu warga Kanada. Proses identifikasi jenazah pun menjadi tantangan berat, memaksa pihak berwenang meminta sampel DNA dari keluarga korban.

Kecelakaan ini menjadi kali pertama melibatkan model Dreamliner, pesawat modern yang mulai terbang komersial pada 2011. Insiden ini sontak memukul telak reputasi Boeing, yang sahamnya langsung anjlok 5 persen. GE Aerospace, produsen mesin pesawat, bersama Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), segera mengirim tim ahli untuk membantu investigasi.

Anthony Brickhouse, konsultan keselamatan penerbangan AS, menyoroti keanehan dalam rekaman video yang menunjukkan roda pendarat pesawat masih terbuka, padahal seharusnya sudah tertutup dalam fase penerbangan tersebut. “Jika Anda tidak tahu apa yang terjadi, Anda akan mengira pesawat itu sedang mendekati landasan,” ujarnya.

Duka ini tak hanya dirasakan di India. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan keprihatinan mendalam, dan Kerajaan Inggris serta Kementerian Luar Negeri Inggris pun turut berbelasungkawa dan menawarkan bantuan. “Tragedi di Ahmedabad membuat kami terkejut dan sedih,” tulis Perdana Menteri India Narendra Modi di platform X, “Ini sungguh memilukan.”

Meskipun Bandara Ahmedabad sempat ditutup sementara, kini telah kembali beroperasi dengan penerbangan terbatas, namun duka mendalam masih menyelimuti kota. Tragedi Air India adalah pengingat betapa rentannya hidup, dan betapa cepatnya kebahagiaan bisa berubah menjadi air mata. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan, dan semoga investigasi mampu mengungkap kebenaran di balik tragedi ini. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.