KabarBaik.co – Tahukah kamu bahwa bunga kantil adalah ikon untuk Provinsi Jawa Tengah? Bunga ini punya makna yang begitu sakral dan banyak digunakan dalam upacara adat. Kantil dijadikan sebagai salah satu hiasan dalam busana pernikahan hingga nyekar di makam.
Selain digunakan dalam upacara-upacara penting, masyarakat di Jawa juga mempercayai beberapa mitos mengenai bunga kantil. Salah satu mitos yang paling populer adalah aroma bunga kantil menandakan kehadiran kuntilanak.
Mari simak informasi mengenai mitos-mitos yang berkembang di masyarakat mengenai bunga kantil berikut ini. Berikut beberapa mitos yang berkaitan dengan bunga kantil:
1. Bunga Favorit Kuntilanak
Mayoritas masyarakat Indonesia tentu pernah mendengar istilah kuntilanak. Konon, kuntilanak menyukai aroma kembang kantil. Bahkan, makhluk halus itu juga dipercaya senang mendiami pohon kembang kantil. Oleh karena itu, aroma bunga kantil sering dikaitkan dengan kehadiran kuntilanak.
2. Media Pelet yang Ampuh
Kembang kantil sering dijadikan sebagai media pelet yang ampuh. Kembang kantil dipakai sebagai susuk pembuka aura bagi wanita yang ingin memikat lawan jenis. Pelet kembang kantil dipercaya bisa membuat korbannya seperti dijampi-jampi atau selalu ingat kepada orang yang memakai pelet.
Jika dimakan mentah-mentah, kembang kantil juga dianggap dapat membuat seseorang jadi awet muda.
3. Sarana Memanggil Makhluk Gaib
Di zaman modern ini, masih banyak orang yang melakukan ritual pemanggilan makhluk gaib. Kembang kantil kerap dijadikan sebagai salah satu sesajen yang digunakan untuk memanggil makhluk gaib. Sebab, aroma kembang kantil konon sangat disukai oleh makhluk halus. Kembang kantil juga biasa dipakai untuk memanggil makhluk gaib pada acara kesenian daerah seperti kuda lumping.
4. Penolak Bala atau Santet
Santet atau bala merupakan energi negatif yang dikirimkan secara gaib untuk menyakiti atau mencelakakan korban. Kembang kantil dipercaya bisa menjadi media untuk menolak segala jenis kiriman negatif.
Namun, hanya orang-orang tertentu saja yang dianggap mampu memanfaatkan kembang kantil sebagai penolak bala.
5. Pendeteksi Keperawanan Wanita
Meski terdengar sedikit konyol, namun banyak masyarakat yang percaya jika kembang kantil dapat mendeteksi keperawanan wanita. Khususnya, masyarakat yang hendak melaksanakan pernikahan dengan adat Jawa.
Ketika kembang kantil yang dipasangkan ke tubuh calon mempelai wanita tidak menebarkan aroma harum dan terlihat mekar, artinya calon mempelai wanita sudah tidak perawan. Sedangkan jika kembang kantil tersebut tetap harum dan kuncup, artinya calon mempelai wanita masih perawan.
6. Penangkal Sawan
Sawan adalah keadaan saat makhluk halus dianggap menempel pada tubuh bayi atau anak-anak sehingga membuat mereka menangis, rewel, hingga demam. Nah, kembang kantil dipercaya dapat menjadi penangkal sawan pada bayi dan anak-anak.
Caranya, selipkan kembang kantil di tubuh bayi atau anak-anak untuk mencegah sawan. Selain itu, kembang kantil juga bisa diselipkan pada pusara orang yang baru meninggal agar arwahnya tidak mengikuti orang yang masih hidup.
7. Pelancar Usaha
Kembang kantil juga dipercaya dapat digunakan sebagai pelancar usaha. Namun, mitos ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu dengan melakukan ritual khusus. Pemanfaatan kembang kantil untuk melancarkan usaha ini hampir sama dengan ritual pesugihan.
8. Penambah Kekuatan dan Kewibawaan
Selain dijadikan sebagai pelet oleh wanita, kembang kantil juga dipercaya dapat meningkatkan kekuatan dan kewibawaan pria. Kekuatan dan kewibawaan ini dianggap dapat memudahkan pria dalam menaklukkan hati lawan jenis.
Begitulah delapan mitos menarik yang melekat pada bunga kantil di masyarakat Jawa. Lebih dari sekadar ikon provinsi yang sakral dalam upacara adat, kantil menyimpan berbagai kepercayaan yang unik dan kadang kala menggelitik. Mulai dari hubungannya dengan kuntilanak yang menyeramkan, fungsinya sebagai media pelet dan pemanggil makhluk gaib, hingga kemampuannya mendeteksi keperawanan dan menangkal sawan.
Meskipun beberapa mitos ini mungkin terdengar kurang masuk akal di era modern, keberadaannya tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya dan tradisi lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Terlepas dari benar atau tidaknya, cerita-cerita seputar bunga kantil ini menambah warna dalam khazanah kepercayaan masyarakat Jawa, mengingatkan kita akan betapa eratnya hubungan antara manusia, alam, dan dunia spiritual dalam pandangan tradisional.