Misteri Sungai Kalimantan: Kisah Mistis Hantu Jukung, Sang Perahu Awrah

oleh -159 Dilihat
hantu jukung

KabarBaik.co- Di tanah Borneo, tepatnya di sepanjang aliran sungai Kapuas dan Barito, ada satu cerita menyeramkan yang tak pernah benar-benar hilang dari ingatan penduduk kampung air: tentang Hantu Jukung perahu gaib yang datang tanpa pendayung, tapi membawa penumpang yang tidak lagi hidup.

Asal Usul Jukung Arwah

Menurut masyarakat Dayak dan Banjar, jukung (perahu kecil) bukan sekadar alat transportasi air ia juga dipercaya sebagai kendaraan roh menuju alam baka. Dahulu kala, jika seseorang meninggal, arwahnya akan diantar oleh jukung gaib ke sungai roh, melalui kabut dan malam.

Namun, ada legenda kelam: Konon, jika seseorang meninggal dengan dendam, penasaran, atau mati tenggelam tanpa ditemukan jasadnya, jukung yang datang bukan dari para leluhur, melainkan dari dunia gaib untuk menjemput lebih banyak korban. Perahu ini disebut Jukung Hantu, dan siapa pun yang menaikinya, hidupnya akan berakhir dalam misteri.

Ciri-Ciri Hantu Jukung

Warga pesisir percaya bahwa jukung gaib bisa muncul di malam tertentu, biasanya saat bulan baru, di antara kabut tebal atau hujan gerimis. Suaranya khas seperti suara air dibelah perlahan, tetapi tanpa suara pendayung.

Jika jukung itu lewat, air di sekitarnya akan tenang, bahkan suara binatang malam akan hilang seketika. Kadang terlihat seperti perahu kecil biasa, kadang juga bercahaya samar kekuningan seperti lentera tua. Tapi yang paling menyeramkan adalah: tidak ada siapa-siapa yang mengemudi, namun ada bayangan duduk di dalamnya.

Pantangan dan Penangkal

Orang tua dulu selalu mewanti-wanti:

  • Jangan duduk sendiri di dermaga saat malam.
  • Jangan menjawab suara yang memanggil dari sungai, meskipun terdengar seperti keluarga sendiri.
  • Jangan menaiki perahu yang tak terlihat pendayungnya, meski terasa akrab.

Untuk menangkal jukung gaib, warga sering menggantung janur kuning dan bawang putih di tiang dermaga. Ada juga yang mengikat ikat kepala merah di ujung perahu untuk menandai bahwa perahu itu milik manusia, bukan dunia arwah.

Arwah yang Menjemput

Sebagian percaya bahwa jukung ini dikendalikan oleh arwah nelayan yang mati tenggelam, yang tidak pernah diupacarakan. Mereka marah karena dilupakan, dan ingin ditemani.

Jukung akan terus berlayar mencari orang yang hatinya lemah orang yang ragu, putus asa, atau ingin pergi dari dunia ini. Begitu kau naik ke atasnya, jiwamu akan ikut hanyut dan tubuhmu akan hilang ditelan sungai. Jadi jika suatu malam kau mendengar suara air yang tenang, dan sebuah perahu muncul perlahan tanpa awak jangan dekati,
jangan jawab, Karena bisa jadi Itu jukung penjemput dari alam kematian.

Mitos atau Realitas?

Hingga kini, keberadaan Hantu Jukung masih menjadi misteri. Sebagian orang percaya bahwa ini hanyalah mitos untuk menakut-nakuti anak-anak agar tidak bermain di tepi sungai saat malam hari. Namun, bagi sebagian lainnya, legenda ini adalah bagian dari kearifan lokal yang mengajarkan kita untuk selalu menghormati alam dan arwah leluhur yang telah mendahului.

Apapun kebenarannya, Hantu Jukung telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan cerita rakyat Kalimantan. Ia mengingatkan kita bahwa di balik keindahan dan kekayaan alamnya, sungai-sungai di Kalimantan juga menyimpan misteri yang mendalam. Sebuah pengingat akan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan secara logis, dan membuat kita terus bertanya: apa yang sebenarnya berlayar di balik kabut malam di sungai-sungai Kalimantan?

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Rizqi Hidayah
Editor: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.