KabarBaik.co- Malam itu, Senin (7/7). Langit ibu kota mendung. Arya Daru Pangayunan, diplomat Kemenlu RI berusia 39 tahun, sedang sibuk. Ia berada di sebuah mal di Jakarta. Tujuannya? Belanja pakaian. Bukan untuk sekadar gaya, melainkan persiapan penting. Masabdepan. Tugas barunya di Helsinki, Finlandia, yang akan dimulai akhir bulan Juli ini.
Saat itu, Arya sempat berkomunikasi dengan istrinya, Meta Ayu Puspitantri, via telepon. Sebuah momen biasa yang ternyata menjadi kali terakhir bagi Meta Ayu berbicara dengan suaminya.
“Daru itu jam sembilan malam masih antre taksi mau pulang ke kosan,” kenang Meta Bagus, kakak ipar Arya Daru berkisah dengan awak media di Banguntapan, Kabupaten Bantul, Jogjakarta.
Arya baru saja berbelanja di msl Grand Indonesia. “Barang-barangnya kan sudah di-pack semua ya, bisa jadi bajunya sudah di dalam koper. Iya untuk keperluan penugasan ke Helsinki. Jadi dia masih melengkapi kekurangan-kekurangan baju, dasi, atau apa gitu,” ujarnya.
Meta Ayu juga bercerita, saat di mal, Arya sempat melakukan video call. “Ngelihatin ini bagus nggak celananya, bajunya pas nggak, gitu,” jelas Meta Bagus. Tak ada gelagat aneh. Tak ada hal mencurigakan. Semuanya normal, seperti hari-hari biasa.
Saat mengantre taksi itu pun, Arya masih sempat berkomunikasi dengan istrinya. “Wah enak ya kalau masih ada mobil gitu, bisa langsung pulang nggak perlu antre taksi,” kata Arya saat itu. Sebuah keluhan kecil yang wajar, mengingat seluruh kendaraannya, termasuk mobil pribadinya, sudah terjual.
Keputusan ini diambil karena Arya akan pergi ke Finlandia selama beberapa tahun, dan tidak ada yang akan menggunakan kendaraan-kendaraan tersebut di Indonesia.
“Jadi bisa dibilang persiapannya itu sudah hampir 100 persen tinggal berangkat,” imbuh Meta Bagus.
Sejatinya, penugasan ke Finlandia ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga Arya. Kali ini, ia akan langsung memboyong istri dan kedua anaknya. Ini sangat berbeda dengan penugasan sebelumnya, seperti di Timor Leste, di mana istri dan anak-anak baru menyusul setelah beberapa waktu.
“Kenapa kok keluarga ini tuh betul-betul senang banget mau penempatan ke Finlandia. Karena ini baru pertama kali mereka akan berangkat, penempatan itu langsung berempat. Satu keluarga langsung berangkat, karena penempatan sebelumnya itu nunggu dulu,” kata Bagus, penuh haru.
Setahu Bagus, Arya akan bertugas di Finlandia selama empat tahun. Sebuah periode yang panjang, yang sudah dipersiapkan matang oleh Meta Ayu dan anak-anak. Bahkan, kedua anak mereka sudah keluar dari sekolah di Yogya untuk pindah ke sana.
“Sudah, lha sekarang anak-anaknya nggak punya sekolah kok. Kan sudah telanjur keluar,” katanya. “Berkas itu sudah selesai sudah persiapan untuk pindah.”
Kini, semua persiapan itu terhenti. Arya ditemukan meninggal di kamar nomor 105 kos di kawasan Gondangdia, Menteng, pada Selasa, 8 Juli. Kondisi mengenaskan. Kepala terlilit lakban. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami penyebab pasti kematian Arya. Mereka tengah menunggu hasil autopsi dan patologi, serta analisis forensik digital dan bukti lain yang ditemukan di lokasi. Keluarga, yang juga aktif mengawal kasus ini, berharap ada titik terang dan kebenaran bisa terungkap secepatnya. (*)
—
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan Klik di sini