KabarBaik.co – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Jawa Timur 2025 di Kabupaten Jember membawa dampak positif bagi beberapa sektor. Salah satunya naiknya okupansi di penginapan.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah peserta yang terdaftar mencapai 1.348 orang, berasal dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Kehadiran ribuan tamu itu tentu mendongkrak kebutuhan kamar hotel di Jember.
Salah satu hotel Java Lotus Hotel Jember menyebut, lonjakan tamu terjadi sejak hari pertama MTQ, membuat tingkat okupansi meningkat tajam dibandingkan hari biasa.
“Memang sangat berdampak ke kami bahwa perhelatan MTQ menjadi salah satu faktor kunci tingginya hunian kamar,” kata General Manager Java Lotus Hotel Jember, Jeffrey Wibisono, Sabtu (13/9).
Ia mengatakan, selama 11 hingga 20 September, tingkat hunian hotel rata-rata mencapai 60 persen lebih, Setelah tanggal itu, biasanya langsung menurun kembali.
“Java Lotus menyediakan 130 kamar dengan tingkat hunian mayoritas berasal dari kafilah, tim pendamping, serta panitia MTQ,” katanya.
“Selain itu, tamu bisnis tetap ada, meskipun jumlahnya berkurang,” tambah Jeffrey.
Untuk persiapan adanya lonjakan tamu itu, Ia mengaku susah melakukan antisipasi sejak enam bulan lalu. Pihak manajemen sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar pelayanan maksimal diberikan selama MTQ berlangsung.
“Strategi harga juga berpengaruh. Kami menerapkan sistem dinamis menyesuaikan tingkat hunian. Namun tetap dijaga agar tidak terlalu tinggi supaya tamu tidak keberatan,” katanya.
Meski tidak ada layanan khusus, pihak hotel menyiapkan fasilitas tambahan. Area musala diperluas untuk memfasilitasi tamu dari berbagai kabupaten yang melaksanakan ibadah bersama.
“Selain itu, masih tersedia peluang reservasi bagi masyarakat umum. Sekitar 40 persen kamar masih terbuka, meski beberapa hari terakhir tingkat hunian mendekati 100 persen,” katanya.
Ia menambahkan, untuk mendukung promisi Jember, Java Lotus juga menonjolkan kuliner khas daerah. Menu unggulan seperti nasi repah, nasi guduk Arjasa, ayam kampung Pandan Lungan, hingga sop buntut menjadi favorit tamu MTQ.
“Ciri khas makanan Jember kami sajikan agar tamu luar daerah merasakan keunikan lokal. Ini membuat pengalaman menginap semakin berkesan,” tutup Jeffrey. (*)
