KabarBaik.co – Puncak musim kemarau di Kabupaten Bojonegoro diprediksi akan berlangsung pada bulan Agustus 2024 mendatang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah memetakan ada 69 desa di Bojonegoro yang rawan kekeringan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny mengatakan, bulan Mei ini sebagian wilayah Bojonegoro sudah memasuki musim kemarau.
“Saat ini BPBD sudah melakukan pendataan desa-desa yang rawan kekeringan,” katanya, Rabu (29/5).
Kalaksa menjelaskan, sesuai data terbaru per 27 Mei ada sekitar 69 desa di 14 kecamatan wilayah Bojonegoro akan terjadi kekeringan dan krisis air bersih. BPBD akan menyiapkan bantuan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan.
“Jadi kami akan menyiapkan dropping air bersih, jika ada permintaan dari desa,” tambah Laela
Laela mengimbau kepada masyarakat Bojonegoro untuk berhemat apabila menggunakan air di rumahnya. Agar nantinya tidak kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sebab, jika sudah memasuki musim kemarau kekeringan pasti terjadi di desa-desa rawan,” pungkasnya.(*)