OJK Jatim Luncurkan Bulan Literasi Keuangan 2025, Cetak Agen Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa

oleh -338 Dilihat
IMG 20250528 WA0011
OJK menetapkan 50 mahasiswa sebagai Agen Literasi Keuangan (AREK) Jatim, yang menjadi bagian dari OJK PEDULI secara nasional.

KabarBaik.co – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur resmi memulai rangkaian kegiatan Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 dengan menggelar pelatihan Training of Trainers (ToT) untuk para mahasiswa di wilayah Surabaya Raya. Kegiatan bertema “Masa Depan Sejahtera dengan Perencanaan Keuangan” ini berlangsung di Kantor OJK Provinsi Jawa Timur.

Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, menyatakan bahwa literasi keuangan merupakan kunci penting dalam membangun masa depan yang sejahtera. “Generasi muda memiliki waktu dan peluang terbaik untuk belajar. Semakin cepat memahami keuangan, semakin siap menghadapi peluang dan risiko di masa depan. Literasi keuangan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan,” ujar Yunita, Rabu (28/5).

Sebagai inovasi baru, BLK 2025 digelar mulai Mei hingga Agustus melalui berbagai kegiatan seperti financial literacy series, financial literacy campaign, dan financial literacy award. Dalam rangka memperluas dampak edukasi, OJK juga membentuk program OJK PEDULI (Penggerak Duta Literasi Keuangan).

Pada kegiatan ini, Yunita menetapkan 50 mahasiswa sebagai Agen Literasi Keuangan (AREK) Jatim, yang menjadi bagian dari OJK PEDULI secara nasional. Para agen ini diharapkan menjadi perpanjangan tangan OJK untuk menyebarluaskan literasi keuangan di Jawa Timur.

“Kami berharap AREK Jatim dapat menjadi penggerak literasi keuangan, khususnya di kalangan masyarakat muda, sehingga pemahaman tentang keuangan semakin luas dan merata,” tambah Yunita.

Kegiatan ini melibatkan narasumber dari Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Timur, dengan materi meliputi perbankan, perasuransian, pergadaian, dan pasar modal. Sebanyak 50 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Surabaya Raya—termasuk Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, dan Madura—mengikuti acara ini dengan antusias.

Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan di Indonesia mencapai 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan tercatat 75,02%. Meski angka tersebut menunjukkan peningkatan, masih ada kesenjangan sebesar 14,05% antara literasi dan inklusi keuangan. Hal ini menegaskan bahwa banyak masyarakat yang menggunakan produk keuangan tanpa pemahaman penuh tentang manfaat dan risikonya.

Cita Melisa, Kepala Departemen Literasi dan Penelitian FKIJK Jatim, mengapresiasi keterlibatan OJK dalam program ini. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara OJK dan pelaku industri keuangan dapat menjadi kunci dalam meningkatkan literasi keuangan generasi muda. “Kami berharap mahasiswa yang terlibat dapat menyebarkan edukasi tentang perencanaan keuangan ke masyarakat luas,” ujarnya.

Acara ToT ini menghadirkan lima narasumber inspiratif dari berbagai sektor, yakni Deputi Kepala BEI Jawa Timur Asikin Ashar, Ketua Bidang Pendidikan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Hari Pendi, Perwakilan Asosiasi Asuransi Jiwa Andhika Eka, Perwakilan PT Pegadaian Mutiara Pertiwi, dan Perwakilan Bank Jatim Yetty Fitria.

Melalui program ini, OJK Jawa Timur menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan literasi keuangan secara berkelanjutan, khususnya di kalangan generasi muda, guna mendukung tercapainya masa depan yang lebih sejahtera dan mandiri.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.