KabarBaik.co – Perkuat literasi keuangan masyarakat terkait aset kripto, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur meluncurkan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mendalam mengenai manfaat, risiko, dan ekosistem aset kripto kepada berbagai kalangan, termasuk mahasiswa.
Acara bertajuk Blockchain Basics: Yuk, Pahami Kripto dengan Bijak! digelar pada Senin (17/2) di Universitas Airlangga (Unair). OJK berkolaborasi dengan Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), serta Central Finansial X (CFX) dalam pelaksanaan roadshow ini.
Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Jawa Timur, Horas V. M. Tarihoran menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap ekosistem aset kripto.
“Kami berkomitmen meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya terkait aset digital seperti kripto. Dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat berinvestasi secara bijak dan aman,” ujar Horas di Surabaya, Selasa (18/2).
Menurutnya, kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya adalah kunci membangun ekosistem aset keuangan digital yang inovatif, aman, dan berkelanjutan. Horas juga menyoroti peralihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK pada Januari 2025 sebagai langkah strategis sesuai amanat UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).
Dalam sambutannya, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair, Wisnu Wibowo mengapresiasi inisiatif OJK. Ia menyebutkan bahwa edukasi seperti ini sangat penting di tengah meningkatnya minat investasi pada aset kripto di Indonesia.
“Indonesia berada di posisi ketiga dalam investasi aset kripto secara global. Meski berpotensi memberikan manfaat seperti penerimaan pajak, aset ini juga memiliki risiko tinggi seperti volatilitas harga dan serangan siber. Oleh karena itu, pemahaman mendalam sebelum berinvestasi sangat dibutuhkan,” jelas Wisnu.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli, termasuk Ludy Arlianto, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK; Muhammad Naufal Alvire, Vice President of Business Development Indodax; dan Wan Muhammad Iqbal, Chief Marketing Officer Tokocrypto. Diskusi yang interaktif memberikan wawasan kepada peserta tentang peluang dan tantangan dalam dunia aset kripto.
Ketua Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia, Robby, menutup acara dengan menegaskan pentingnya sinergi antara regulator dan pelaku industri untuk menciptakan ekosistem aset kripto yang berkelanjutan dan aman.
Bulan Literasi Kripto 2025 diharapkan menjadi katalisator bagi eksplorasi aset keuangan digital secara bertanggung jawab. Dengan edukasi yang terus digalakkan, masyarakat dapat memanfaatkan peluang di dunia kripto sekaligus memahami risikonya, menciptakan masa depan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.(*)






