Operasi Modifikasi Cuaca Dimulai, Perairan Madura Jadi Sasaran Perdana

oleh -338 Dilihat
bpbd
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto melakukan pengawasan di posko Operasi Modifikasi Cuaca. (Ist)

KabarBaik.co – Pemerintah Jawa Timur secara resmi memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada Rabu malam (18/12) untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Kegiatan ini dilakukan menggunakan pesawat Cesna Karavan 208B dengan nomor registrasi PKSNN yang melakukan penerbangan dari Bandara Juanda, Sidoarjo, sekitar pukul 20.50 WIB.

Tak kurang dari 1 ton garam dapur (NaCl) maupun kalsium klorida (CaCl2) ditebar oleh Tim OMC di langit perairan Madura. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang digelar di Gedung Grahadi pada Selasa sore (18/12).

Pelaksanaan OMC perdana ini dipantau langsung oleh Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, bersama Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan. Posko OMC yang berlokasi di Kantor BMKG Juanda menjadi pusat kendali kegiatan tersebut.

“Untuk hari ini, kegiatan OMC baru bisa dilakukan satu sortie. Selanjutnya, kegiatan ini rencananya akan berlangsung selama 5 hari,” ujar Kalaksa Gatot Soebroto.

Ia berharap operasi ini dapat mengurangi dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda Jawa Timur dalam sepekan ke depan. Dengan teknologi modifikasi cuaca, intensitas hujan yang biasanya menyebabkan banjir di wilayah daratan diharapkan bisa diminimalkan.

Sementara itu Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa BMKG mendukung kegiatan ini dengan menyediakan data terkait perkembangan potensi awan di kawasan Jawa Timur.

“Potensi awan itulah yang akan menjadi sasaran kegiatan OMC dengan cara disemai garam menggunakan pesawat yang telah disiapkan,” jelasnya.

Menurut Taufiq, teknologi modifikasi cuaca ini dapat membantu mengurangi debit air hujan sebelum mencapai daratan. “Dengan teknologi ini, debit air hujan bisa dikurangi. Sehingga hujan diharapkan tidak sampai turun ke daratan Jatim, dan bisa mencegah terjadinya banjir atau bencana lainnya,” paparnya.

Dalam operasionalnya, kegiatan OMC dapat dilakukan hingga 5-6 sortie per hari. Setiap sortie berlangsung selama 1,5 hingga 2 jam, termasuk pada malam hari. Untuk menjamin kesuksesan operasi, sejumlah pihak terkait melakukan pengawasan secara mendetail lewat posko OMC. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.