Parade Bantengan Nuswantara ke-17 Kota Batu Diwarnai Hadirnya Seniman Internasional

oleh -353 Dilihat
02a9ac97 67b9 4650 b9b9 8740ad0c7238
Kegiatan seni Bantengan di depan rumah dinas Wali Kota Batu

KabarBaik.co – Ribuan masyarakat dan wisatawan memadati kawasan Alun-Alun hingga Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu, dalam perhelatan Parade Bantengan Nuswantara ke-17, Minggu (3/8).

Kegiatan budaya tahunan ini menyuguhkan atraksi khas kesenian Bantengan yang disambut antusias warga, sekaligus menarik perhatian tamu mancanegara.

Wali Kota Batu Nurochman mengapresiasi penyelenggaraan event budaya tersebut. Ia menyebut Bantengan Nuswantara sebagai kegiatan rutin yang sudah berlangsung selama 17 tahun dan menjadi bagian dari kekayaan budaya lokal Kota Batu.

“Kami terus memberikan ruang ekspresi dan inovasi kepada para seniman Bantengan. Ini bagian dari potensi lokal yang harus mendapat dukungan pemerintah,” ujar Nurochman.

Nurochman berharap ke depan kegiatan bisa berjalan semakin tertib sesuai kesepakatan dengan panitia dan kepolisian, serta tetap menjadi daya tarik wisata budaya unggulan Kota Batu.

“Tamu-tamu internasional beberapa tahun terakhir juga mulai berdatangan. Ini menunjukkan daya tarik Bantengan bukan hanya lokal, tapi juga global. Dari sisi ekonomi, efeknya juga luar biasa bagi UMKM dan pedagang kaki lima yang ikut terlibat,” tambahnya.

Diketahui bahwa Parade Bantengan berlangsung semarak dan penuh nuansa magis. Aroma kemenyan yang semerbak dan sejumlah peserta yang ‘ndadi’ atau kesurupan menambah kesan sakral dalam pertunjukan yang juga dikenal sebagai Bantengan Nuswantara Trance Festival.

cece8ddd eca1 4e98 95b4 ebb27fc5bae7
Parade seni Bantengan mengelilingi Kota Batu

Para seniman menampilkan atraksi menyerupai banteng mengamuk lengkap dengan topeng kepala banteng dan gerakan khas, menghidupkan suasana sepanjang rute parade yang dipadati penonton.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Onny Ardianto menyatakan bahwa Bantengan merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang telah diakui negara. Selain Bantengan, Kota Batu juga memiliki Jaran Kepang sebagai warisan budaya resmi.

“Kami terus mengembangkan dan memfasilitasi kegiatan Bantengan. Salah satunya dengan menampilkan kesenian ini di berbagai event pemerintahan,” kata Onny.

Ia menegaskan bahwa parade tahunan ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Batu dalam menjadikan daerahnya sebagai Kota Wisata Budaya.
Onny menyebutkan bahwa tahun ini parade diikuti oleh lebih dari 135 kelompok Bantengan dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Di antaranya dari Surabaya, Ponorogo, Jombang, Malang Raya, Blitar, dan Kediri.

Selain itu, sejumlah seniman dari berbagai negara turut hadir dalam parade kali ini sebagai volunteer. Mereka berasal dari Malaysia, Jepang, India, Australia, Kolombia, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan beberapa negara lainnya.

“Mereka adalah anggota Bantengan Nuswantara sejak 2009 dan hadir bergantian di setiap event. Kami terus menjalin komunikasi dan silaturahmi hingga ke mancanegara,” ujar Onny.

Salah satu kelompok peserta, Pecut Samandiman Blitar, tampil dengan keunikan tersendiri. Dikoordinatori oleh Rafael Pito Wahyu, kelompok ini membawa 20 seniman yang berangkat dari Blitar sejak pukul 02.00 WIB dan tiba di Batu pagi hari.

b833cca3 8b86 48e2 82eb 7e0438c2ab84
Kegiatan seni Bantengan di depan rumah dinas Wali Kota Batu

“Kami ingin bersilaturahmi dengan para pecinta budaya Bantengan. Di Blitar, kami selalu membuka diri bagi seniman dari Batu dan Malang untuk ikut serta saat kami menggelar acara,” kata Pito.

Ia menjelaskan bahwa terdapat perbedaan gaya antara Bantengan di Malang Raya dan Blitar-Kediri. Di Malang Raya, banteng digambarkan sebagai hewan hutan yang dimainkan dua orang, sedangkan di Blitar lebih menekankan simbol Lembu Suro yang dimainkan satu orang.

“Dalam parade ini, kami menampilkan ciri khas kami yaitu atraksi macan lodoyo yang bertarung dengan pecut,” pungkasnya.

Parade Bantengan Nuswantara telah berkembang menjadi salah satu event budaya terbesar di Kota Batu, yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga memperluas jejaring budaya hingga ke tingkat internasional.

Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi lintas daerah serta mancanegara, Bantengan Nuswantara diharapkan terus berkembang sebagai ikon wisata budaya Kota Batu yang mendunia. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Putut Priyono


No More Posts Available.

No more pages to load.