KabarBaik.co – Puluhan buruh angkut gabah mengikuti balapan motor di lahan persawahan di Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, Banyuwangi dalam perlombaan yang digelar, Senin – Selasa (7-8/4). Balapan bertajuk, Manol Gabah Championship ini, digelar dalam rangka mengistirahatkan lahan padi seusai masa panen.
Di wilayah setempat buruh angkut gabah biasanya disebut pemanol. Mereka biasanya mengangkut gabah dalam sak menggunakan sepeda motor dari lahan persawahan yang lokasinya jauh dari jalan raya.
Perlombaan ini digelar di lahan sawah sepanjang 400 meter penuh tantangan. Medannya basah berlumpur. Masing-masing pembalap melintasi sirkuit sebanyak empat lap.
Pada dua lap pertama, pembalap hanya beradu kecepatan tanpa muatan. Di dua lap tersisa pembalap diberi tantangan mengangkut beban seberat 60 kilogram (kg).
“Untuk balapan pemanol ini jumlah pesertanya 50 orang. Sepeda motor yang dipakai adalah kendaraan sehari-hari dipakai kerja. Jadi bukan kendaraan modifikasi balap,” kata Ketua Panitia Manol Gabah Championship, Dani Wahyudi, Selasa (8/4).
Selain pemanol peserta balap juga ada beberapa pembalap kelas lokal yang ikut karena penasaran. Mereka bersaing dengan para pemanol asli di lintasan yang biasa dilalui oleh pemanol.
“Ternyata yang biasa balapan juga kesusahan saat harus mengikuti ajang ini. Apalagi saat mereka harus membawa angkutan di jok belakang. Terbukti saat babak penyisihan kemarin, banyak pemanol asli yang mengalahkan pembalap,” terangnya.
Deni mengatakan, kompetisi balap tersebut digelar untuk mewadahi para pemanol yang selama ini berperan besar saat musim panen. Mereka biasa membawa hasil pertanian dari lahan sawah ke gudang milik petani dengan cepat dan cekatan di trek yang tergolong susah.
“Selain itu ajang ini juga bertujuan untuk mengisi kegiatan waktu setelah masa panen. Lahan perlu istirahatkan. Saat kami sampaikan rencana untuk membuat turnamen ini kepada para pemanol, ternyata mereka antusias. Buktinya, para peserta bukan hanya berasal dari Kecamatan Songgon, tapi juga kecamatan lain sekitar,” tambah dia.
Selain pemanol, warga sekitar pun antusias dengan adanya turnamen tersebut. Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi untuk menyaksikan keseruan balapan unik tersebut.
“Untuk perlombaan kali ini, hadiah yang disediakan dua ekor kambing dan uang tunai bagi tiga pembalap pemenang,” lanjutnya.
Melihat antusiasme pemanol dan warga yang tinggi, Deni berharap ajang balap serupa bisa kembali digelar tahun mendatang.(*)