KabarBaik.co – Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam menghasilkan penelitian yang berdampak langsung pada kebijakan publik. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) pada Rabu (26/3).
Dalam acara tersebut, Khoirul Anwar resmi dilantik sebagai Rektor UMG periode 2025-2029, menggantikan Nadhirotul Laily. Hadir dalam pelantikan ini sejumlah tokoh, termasuk Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq Mughni, Ahmad Zainuri dari Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah, Ketua LLDIKTI Wilayah VII Dyah Sawitri, jajaran forkopimda, serta perwakilan perguruan tinggi se-Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Wabup Alif menyoroti peran akademisi dalam mendukung pembangunan daerah melalui riset-riset yang aplikatif. Ia mencontohkan penelitian salah satu dosen UMG yang menemukan alat untuk membersihkan zat-zat yang tidak diperlukan dalam kerang yang dibudidayakan di Kecamatan Ujungpangkah.
“Penelitian seperti ini sangat berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan alat tersebut, harga kerang yang semula hanya Rp 5.000-Rp10.000 per kilogram bisa meningkat menjadi Rp 25.000 setelah dibersihkan, bahkan jika dikupas bisa mencapai Rp 100.000,” ungkapnya.
Alif juga menekankan bahwa Gresik masih memiliki tantangan besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini, sekitar 570 ribu warga masih membutuhkan intervensi. Oleh karena itu, ia berharap perguruan tinggi turut berkontribusi dalam mengevaluasi kebijakan daerah, termasuk efektivitas program penurunan angka stunting.
“Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh masukan dari akademisi agar kebijakan yang kami buat benar-benar tepat sasaran. Jika ada penelitian yang relevan, kami sangat terbuka untuk berdiskusi,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor UMG yang baru dilantik, Khoirul Anwar, menyatakan bahwa UMG akan terus berupaya menciptakan Good Government University yang mengedepankan akuntabilitas, transparansi, dan efektivitas dalam tata kelola pendidikan tinggi.
“Kami menyadari bahwa tantangan perguruan tinggi saat ini semakin kompleks. Oleh karena itu, kami akan menata kembali strategi kami agar bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat,” ujar Khoirul.
Dengan adanya dorongan dari pemerintah daerah, sinergi antara akademisi dan pemda diharapkan dapat menghasilkan penelitian-penelitian inovatif yang mampu menjawab tantangan di Gresik, mulai dari infrastruktur, kesehatan, hingga kesejahteraan sosial.(*)