Pemkab Bojonegoro Anggarkan Rp 4,8 Miliar untuk Normalisasi Embung

oleh -123 Dilihat
IMG 20250806 WA0030

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro pada tahun 2025 ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,8 miliar untuk melakukan normalisasi 17 embung yang mengalami pendangkalan. Namun, hingga awal Agustus, baru tiga embung yang berhasil dinormalisasi akibat terkendala cuaca.

Pejabat Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Bojonegoro, Ardian Ari Nurcahyo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menginventarisasi 433 embung di seluruh wilayah kabupaten. Dari hasil pendataan tersebut, sebanyak 180 embung tercatat dalam kondisi baik, 149 embung mengalami sedimentasi, dan 81 embung mengalami kekeringan.

“Embung yang kering berpotensi mengganggu pasokan air untuk pertanian, terutama saat musim kemarau,” ujar Ardian, Rabu (6/8).

Berdasarkan hasil inventarisasi dan usulan dari pemerintah desa, Pemkab Bojonegoro menetapkan normalisasi pada 17 embung dengan anggaran Rp 4,8 miliar. Selain itu, tahun ini juga dilakukan pembangunan tujuh embung baru dengan nilai anggaran sebesar Rp 2,3 miliar.

“Hingga saat ini, dari 17 embung yang masuk dalam program normalisasi, baru tiga yang selesai. Hal ini disebabkan oleh cuaca kemarau basah, di mana kondisi tanah masih gembur sehingga alat berat sulit masuk ke area persawahan,” jelas Ardian.

Sementara itu, progres pembangunan embung terbilang lebih baik. Dari tujuh embung yang direncanakan, enam di antaranya telah selesai dibangun. Pihaknya menargetkan seluruh proses normalisasi dan pembangunan embung rampung pada November 2025.

“Beberapa lokasi pembangunan dan normalisasi embung di antaranya berada di Desa Mlinjeng, Kecamatan Sumberrejo, serta Embung Pilang Bango di Desa Gayam, Kecamatan Gayam,” jelas Ardian.

Di sisi lain, Kepala Bidang Air Baku Irigasi DPU SDA Bojonegoro, Bungku Susilowati, menekankan pentingnya fungsi embung sebagai penampung air untuk mengantisipasi kekeringan, terutama dalam mendukung sektor pertanian. “Sebagian besar embung yang mengering merupakan embung tadah hujan. Meski demikian, masih ada embung yang masih terisi air,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.