Pemkab Jember Susun Sejumlah Cara Tekan Angka Stunting, Ini Dia

oleh -116 Dilihat
IMG 20250712 WA0000
Kantor DP3AKB Kabupaten Jember. (Ist)

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terus berupaya maksimal untuk menekan angka stunting. Hal itu karena angka stunting di daerah ini berada di posisi tertinggi di Jawa Timur.

“Kondisi ini jelas menyebabkan kekhawatiran dan perhatian yang luas terhadap efektivitas penanganan kesehatan dasar,” ujar Kelapa Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember, M. Djamil, Sabtu (12/7).

Djamil mengatakan, dengan data tersebut Pemkab Jember tidak hanya berdiam diri, namun melalui Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten terus berkomitmen secara terbuka dan serius berupaya untuk meningkatkan keadaan.

“Salah satu caranya adalah melalui inovasi nyata, kerjasama antar sektor, dan pendekatan yang didasarkan pada data,” katanya.

Meski begitu, ia menyampaikan bahwa akan ada beberapa tantangan besar yang harus dihadapi. Salah satunya masyarakat itu sendiri.

“Itu faktas di lapangan, masih banyak masyarakat khususnya orang tua tidak begitu peduli dengan apa yang kami sampaikan. Jadi memang perlu waktu agar sosialiasi itu benar-benar diterima oleh masyarakat,” jelasnya.

“Maka saat ini, Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten tengah menyusun serta mengimplementasikan langkah-langkah konkret untuk mengubah situasi ini dengan menempatkan anak dan keluarga sebagai fokus utama pembangunan melalui Rencana Aksi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Jember Tahun 2025 – 2029,” paparnya.

Selain itu, lanjur Djamil, pihaknya saat ini sedang menyelesaikan Rencana Aksi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (RA-PPS) dengan menargetkan intervensi di 30 desa lokus prioritas.

“Langkah ini menggabungkan intervensi yang spesifik seperti pemantauan gizi untuk ibu hamil dan anak balita, pemberian makanan tambahan (PMT), vaksinasi, serta layanan kesehatan dasar lain.” kata Djamil.

Selain itu, Pemkab Jember juga memperkuat layanan rujukan melalui Poli Stunting/Tumbuh Kembang di RSD dr. Soebandi.

“Poli tersebut dirancang khusus untuk menangani balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang termasuk stunting, dengan pendekatan klinis yang menyeluruh,” ucapnya.

Ia menambahkan, untuk menangani stunting tidak dapat dilakukan hanya dengan menunggu bayi lahir.

“Oleh karena itu, Pemkab Jember juga sangat memperhatikan pendampingan untuk calon pengantin sebagai intervensi hulu,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.