KabarBaik.co – Penjabat (Pj) Bupati Jombang, Teguh Narutomo menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Pangan Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Selasa kemarin.
Rakortas ini membahas capaian dan rencana strategis ketahanan pangan yang melibatkan berbagai Kementerian dan lembaga terkait.
Para Menteri yang hadir dalam Rakortas diantaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Berdasarkan keterangan yang di terima KabarBaik.co, pada Kamis (9/1). Salah satu keputusan krusial dihasilkan dalam Rakortas ini adalah komitmen pemerintah untuk tidak melakukan impor beras, gula konsumsi, jagung untuk pakan ternak, maupun garam konsumsi pada tahun 2025.
“Ini adalah langkah bersejarah. Berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah,” tegas Menko Pangan, Zulkifli Hasan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memaparkan target tanam padi di Jawa Timur pada tahun 2025 seluas 2,75 juta hektar dengan kebutuhan benih 68.719 ton.
“Jawa Timur juga mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi terbesar di Indonesia tahun ini, yaitu 1,88 juta ton yang terdiri dari Urea, NPK, NPK Kakao, dan pupuk organik,” ujar Andi.
Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menjelaskan capaian produksi padi Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 9,23 juta ton (setara 5,31 juta ton beras) dan produksi jagung mencapai 4,49 juta ton pipilan kering.
“Kontribusi ini setara dengan 17,56% dari kebutuhan beras nasional, menjadikan Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional. Selain itu, produksi daging, susu, dan telur di Jawa Timur juga telah surplus dan berkontribusi bagi kebutuhan provinsi lain,”jelas Pj Gubernur Jawa Timur.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan sektor perikanan di Jawa Timur mencatatkan kinerja positif.
“Bahwa rata-rata produksi perikanan budidaya pada tahun 2020-2023 mencapai 598 ribu ton, melampaui produksi perikanan tangkap yang sebesar 536 ribu ton. Proyeksi produksi perikanan pada tahun 2025 ditargetkan mencapai 1,19 juta ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp27,46 triliun,” ucapnya.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, juga menyoroti penguatan peran desa dalam ketahanan pangan.
“Kami menekankan alokasi minimal 20% dana desa untuk program ketahanan pangan sesuai dengan potensi dan hasil musyawarah desa,”tandasnya.
Sementara Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengapresiasi stabilitas harga kebutuhan pokok di Jawa Timur hingga awal Januari 2025.
“Meskipun terdapat kenaikan harga pada komoditas cabai, telur ayam, dan bawang merah, namun masih dalam batas Harga Acuan (HA),” tuturnya.
Rakortas ini menghasilkan sejumlah komitmen penting, antara lain mendorong diversifikasi pangan, menjamin penyerapan hasil panen petani dengan harga yang layak, serta mengembangkan inovasi teknologi di sektor pertanian dan perikanan.
Kehadiran Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo dalam Rakortas ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Jombang dalam mendukung upaya ketahanan pangan nasional dan sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat. (*)