KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun ekonomi kerakyatan berbasis ruang publik.
Mulai Minggu (22/6), sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) resmi diaktifkan, menandai langkah awal transformasi tata kelola UMKM lokal.
Dalam tahap awal aktivasi ini, Pemkab menghadirkan pedagang hewan peliharaan seperti ikan hias dan burung sebagai pengisi lapak perdana.
Langkah ini bukan sekadar pemanfaatan aset daerah, tetapi strategi terukur dalam membangun pusat aktivitas ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
“Ini bukan hanya soal relokasi, tapi soal menciptakan wajah baru ekonomi kerakyatan yang lebih rapi, sehat, dan berdampak jangka panjang,” ujar Kepala Bagian Perekonomian, Santoso.
Sebelumnya, sentra PKL SLG telah dibangun sebagai bagian dari pengembangan kawasan terpadu di jantung Kabupaten Kediri. Namun, belum adanya aktivitas yang berjalan membuat keberadaannya menjadi sorotan.
Dalam Musrenbang RPJMD 2025–2029 lalu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan pentingnya menghidupkan kembali kawasan tersebut.
“Lapak PKL yang sudah dibangun harus segera difungsikan. Ini menyangkut kebermanfaatan aset publik dan pemulihan ekonomi lokal,” tegas Mas Dhito saat itu.
Meski relokasi PKL kuliner ke kawasan tersebut masih menghadapi tantangan, terutama kekhawatiran sepi pembeli, pemerintah memilih langkah strategis: memulai dengan sektor yang punya komunitas dan basis pelanggan kuat — pedagang hewan peliharaan.
“Ini jadi stimulus awal. Setelah dikenal, kami akan perluas ke sektor lain, termasuk kuliner,” tambah Santoso.
Pantauan di lapangan menunjukkan sudah ada belasan pedagang hewan peliharaan yang siap menempati lapak mereka. Seluruh proses ini juga dikawal dengan pendekatan sosialisasi, evaluasi, dan pembinaan berkelanjutan.
Di sisi lain, penataan PKL di kawasan SLG tetap dilanjutkan. Pemerintah menerapkan pembatasan zona dan jam operasional demi menjaga ketertiban ruang publik.
“Semua tetap difasilitasi, tapi dengan pendekatan penataan. Kita ingin menciptakan wajah ekonomi rakyat yang tertib, modern, dan punya daya tarik,” pungkas Santoso.(*)








