KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Inspektorat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan resmi meluncurkan Road Show Sosialisasi Anti Korupsi yang ditujukan bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran serta pemahaman siswa tentang bahaya korupsi sejak dini.
Program ini secara resmi dibuka oleh Inspektur Kabupaten Sidoarjo, Andjar Surjadianto, pada Rabu (23/4) bertempat di Aula SMPN 2 Sidoarjo. Launching tersebut dihadiri oleh seluruh kepala sekolah SMP Negeri dan para ketua OSIS yang mewakili masing-masing sekolah di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan ini digelar untuk menanamkan nilai-nilai integritas dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari siswa. Selain sebagai upaya preventif, program ini juga bertujuan membentuk karakter siswa agar lebih sadar akan pentingnya kejujuran dalam setiap tindakan, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sosial mereka.
“Tidak hanya sekolah negeri, tetapi juga sekolah-sekolah swasta akan menjadi bagian dari gerakan ini. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Sidoarjo memiliki kesempatan yang sama untuk belajar tentang pentingnya menjaga integritas,” tegas Inspektur Kabupaten Sidoarjo Andjar Surjadianto.
Ia juga menegaskan bahwa pencegahan korupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab pegawai negeri, tetapi harus dimulai dari pendidikan karakter sejak dini. Hal ini dinilai lebih efektif dalam membentuk generasi masa depan yang bersih dari praktik korupsi.
“Kami percaya bahwa edukasi anti korupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab orang dewasa amaupun para pegawai di pemerintahan, tetapi juga harus ditanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada anak-anak sebagai fondasi moral bangsa kedepannya,” lanjutnya.
Menurutnya, program ini merupakan langkah strategis untuk membangun kesadaran kolektif di kalangan pelajar. Pemberian pemahaman tentang bahaya korupsi diharapkan mampu menciptakan perubahan positif di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara luas.
“Dengan memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya korupsi, kami berharap mereka dapat menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat,” tandasnya. (*)