KabarBaik.co – Program penguatan ekonomi kerakyatan lewat Bedah Warung Rakyat terus dikebut Pemkab Sidoarjo. Dari target 800 warung rakyat yang dipasang tahun 2025, hingga pertengahan September ini sudah terealisasi sebanyak 758 warung.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Sidoarjo Edi Kurniadi, menyampaikan masih ada 42 warung yang belum terealisasi. Ia optimistis kekurangan tersebut bisa dipenuhi dalam tiga bulan ke depan.
“Keterlambatan ini karena ada perubahan penerima, sehingga SK juga harus ikut disesuaikan,” ujarnya, saat dikonfirmasi KabarBaik.co pada Senin (29/9).
Program bedah warung rakyat tahun ini memang digenjot lebih tinggi dari biasanya. Jika pada 2022 hingga 2024 targetnya rata-rata 400 warung per tahun, maka pada 2025 jumlahnya dinaikkan menjadi 800 warung. “Kenaikan target ini untuk memenuhi target RPJMD yang lama,” jelas Edi.
Selain jumlah warung yang diperbanyak, Pemkab Sidoarjo juga menyiapkan peningkatan bantuan modal. Pada 2026 mendatang, nominal bantuan akan naik dua kali lipat, dari sebelumnya Rp 5 juta menjadi Rp 10 juta per warung.
“Itu tahun depan, agar warung bisa lebih berdaya dan punya modal lebih besar untuk berkembang,” tambahnya.
Dengan adanya tambahan modal ini, diharapkan para pemilik warung rakyat tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga memperluas usaha. Peningkatan kapasitas tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan ekonomi kerakyatan yang lebih mandiri.
Edi menjelaskan, mulai 2026 hingga 2030, program warung rakyat akan disesuaikan dengan arah kebijakan RPJMD bupati dan wakil bupati baru. “Apakah tetap dipukul rata 400-an per tahun atau ada kebijakan lain, nanti kita lihat arahnya,” pungkasnya.
Program ini diharapkan bisa menjadi pengungkit ekonomi masyarakat Sidoarjo, terutama bagi sektor usaha mikro. Dengan jumlah warung yang terus bertambah dan dukungan modal yang lebih besar, Pemkab menargetkan warung rakyat semakin kuat sebagai penopang ekonomi kerakyatan.(*)
