KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menaruh perhatian serius terhadap minimnya fasilitas dan peralatan layanan kesehatan di tingkat desa. Sebagai solusi, Pemkot Batu menargetkan aktivasi pondok bersalin desa (Polindes) agar dapat memberikan layanan setara puskesmas pembantu (Pustu).
Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan bahwa peningkatan layanan kesehatan di tingkat desa sangat dibutuhkan untuk menjamin aksesibilitas yang merata. Terlebih, dalam waktu dekat Pemkot Batu belum dapat menambah jumlah puskesmas.
“Cuaca saat ini dipengaruhi anomali musim kemarau basah yang masih menyebabkan hujan deras di sejumlah wilayah. Ini harus diwaspadai karena meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi,” kata Cak Nur, sapaan akrab Nurochman, usai kegiatannya di Desa Bulukerto, Kota Batu, Sabtu (12/7).
Menurut Cak Nur, untuk mendukung operasional fasilitas kesehatan di desa dan kelurahan, Pemkot Batu telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja dengan tenaga kesehatan (nakes) dan petugas pendukung puskesmas.
“Ada 15 dokter, 21 bidan, 13 perawat, dan tiga akuntan yang akan bertugas mendampingi program ini. Kami tegaskan kepada mereka agar mengedepankan profesionalitas dan tidak melakukan diskriminasi dalam pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Cak Nur menjelaskan, percepatan pelayanan dilakukan dengan mengaktivasi Polindes agar setara dengan Pustu. Termasuk melengkapi peralatan medis dan meningkatkan kualitas SDM.
“Program ini merupakan bagian dari aktualisasi pelayanan puskesmas yang berorientasi pada jangkauan layanan dan ketersediaan tenaga kesehatan. Targetnya, seluruh Polindes desa dan kelurahan aktif dan berfungsi optimal pada Agustus nanti,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa Pemkot Batu tidak hanya melakukan perbaikan fisik pada fasilitas, tetapi juga memastikan kesiapan tenaga kesehatan dan kelengkapan peralatan guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. (*)
