KabarBaik.co – Pemkot Kediri terus memperkuat komitmennya dalam mencegah stunting dan meningkatkan kesadaran gizi di kalangan generasi muda. Melalui Pokja 4 TP PKK yang berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, seminar gizi khusus bagi remaja putri digelar Kamis (31/7) di salah satu hotel di Kota Kediri.
Kegiatan edukatif ini diikuti oleh 125 peserta yang merupakan perwakilan dari sekolah-sekolah menengah se-Kota Kediri. Seminar menghadirkan pemateri utama dari kalangan ahli gizi, yakni dr. Maretha Primariayu.
Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin yang akrab disapa Ning Faiqoh, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan remaja sehat dan berdaya. Ia menyebutkan bahwa edukasi gizi bagi remaja putri bukan hanya berkaitan dengan makanan sehat, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus bangsa.
“Seminar ini adalah bagian dari semangat mewujudkan visi Kota Kediri yang Mapan—Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni. Remaja yang sadar gizi adalah fondasi dari generasi yang sehat dan unggul,” terang Ning Faiqoh saat membuka acara.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menghidupkan kembali peran posyandu remaja sebagai pusat edukasi dan pembinaan gaya hidup sehat. Posyandu, menurutnya, seharusnya menjadi ruang interaktif yang menyenangkan, bukan sekadar tempat timbang badan.
Selain itu, Ning Faiqoh menyoroti maraknya informasi kesehatan di media sosial yang belum terverifikasi kebenarannya. Ia mengingatkan para remaja untuk selektif dalam menyerap konten, terutama yang berkaitan dengan diet ekstrem dan pola makan tidak seimbang.
“Saya ingin semua remaja putri di Kota Kediri menjaga pola makan bergizi, tidak sembarangan berdiet, serta terus belajar dan menambah wawasan. Jadilah generasi yang sehat, produktif, dan inspiratif,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr M Fajri Mubasysyir menegaskan bahwa kegiatan ini dilandasi oleh kebijakan nasional, seperti Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Tujuan utama seminar ini adalah meningkatkan kesadaran gizi remaja putri untuk mencegah stunting sejak dini. Tahun 2045 kita menargetkan lahirnya generasi emas, dan upaya ini adalah salah satu jalannya,” ujar dr. Fajri.
Ia menjelaskan bahwa remaja putri memegang peran strategis sebagai calon ibu masa depan. Karena itu, pemahaman mereka tentang gizi akan berdampak besar terhadap kualitas generasi yang akan dilahirkan.
“Semoga seminar ini bisa menambah wawasan dan menginspirasi para peserta untuk menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian mereka,” tutupnya.
Melalui seminar ini, Pemkot Kediri berharap terbentuknya remaja putri yang sadar akan pentingnya gizi seimbang, serta memiliki daya tahan dan kesiapan untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah maupun bangsa ke depan. (*)