KabarBaik.co – Pemkot Kediri terus berupaya mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sejak Senin (13/10), tim gabungan dari Dinas Kesehatan, BPOM, Labkesda, dan Puskesmas melakukan survei lapangan serta pengawasan menyeluruh ke 21 SPPG di seluruh wilayah Kota Kediri.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari hingga Jumat (17/10) itu difokuskan untuk memastikan keamanan, kelayakan, dan mutu makanan yang disajikan kepada penerima manfaat, sekaligus mencegah risiko penyakit akibat makanan yang tidak higienis. Salah satu lokasi yang disambangi pada Jumat (17/10) adalah SPPG Ngampel. Tim gabungan melakukan inspeksi terhadap kebersihan dapur, sanitasi, pengelolaan air bersih dan limbah, serta penerapan standar higiene.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Fahmi Adi Priyantoro, menegaskan bahwa inspeksi kesehatan menjadi syarat penting sebelum SLHS diterbitkan. “Kalau skor IKL-nya minimal 80 baru boleh diterbitkan SLHS, disertai hasil laboratorium yang memenuhi syarat,” jelasnya.
Fahmi menambahkan pihaknya menargetkan seluruh SPPG di Kota Kediri telah mengantongi SLHS paling lambat pada 30 Oktober 2025. “Kami akan terus melakukan pengawasan ketat bersama tim. Jangan sampai setelah SLHS diterbitkan, ada SPPG yang ternyata bermasalah. Harapan kami semuanya aman,” tegasnya.
Sementara itu, Vena Patricia, Kepala SPPG Ngampel, menyebut langkah ini sangat membantu pihaknya untuk terus berbenah. Apalagi, SPPG Ngampel tergolong baru beroperasi.
“SOP yang kami jalankan banyak, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pengolahan limbah,” ujarnya.
Vena menjelaskan bahan baku yang digunakan harus segar, disimpan dengan suhu sesuai standar, dan dicuci menggunakan air bersih sebelum diolah. Proses memasak juga memperhatikan suhu serta waktu pemasakan agar kualitas gizi tetap terjaga.
“IPAL kami sudah ada filternya, jadi pembuangan limbah akhir sudah bersih,” imbuhnya.
Setiap hari, SPPG Ngampel melayani program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk dua puluh sekolah dengan total porsi mencapai 3.000 sajian per hari.
“Kami ingin masyarakat tetap percaya pada program ini. SPPG berusaha sebaik mungkin menjalankan SOP dan menjaga kebersihan,” pungkasnya. (*)