KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada untuk mulai melakukan ekspansi ke Kabupaten Gresik dan Sidoarjo pada tahun 2026. Hal ini dikarenakan kapasitas air bersih yang dimiliki PDAM Surabaya saat ini sudah melebihi kebutuhan warga.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa langkah ekspansi ini akan memberikan manfaat tidak hanya bagi warga Surabaya, tetapi juga untuk daerah-daerah sekitar yang membutuhkan pasokan air bersih.
“Dengan air yang lebih, kita bisa ekspansi ke daerah lain. Kami meminta BUMD ini melakukan ekspansi,” ujarnya.
Menurut Eri, salah satu tujuan utama ekspansi ini adalah untuk mengembalikan keuntungan hasil penjualan air ke masyarakat Surabaya. Dengan keuntungan tersebut, Pemkot berencana untuk menggratiskan biaya air PDAM bagi warga Surabaya dalam beberapa tahun ke depan.
“Keuntungan dari ekspansi ini nantinya akan kembali ke masyarakat. Kami harap dalam lima hingga sepuluh tahun, warga Surabaya bisa menikmati air PDAM secara gratis,” lanjut Eri.
Untuk tahap awal, skema yang akan diterapkan kemungkinan berbentuk subsidi bagi warga yang tinggal di rumah dengan luasan kecil. Eri menyebut rumah dengan ukuran 45 hingga 100 meter persegi mungkin akan mendapatkan pembebasan biaya air PDAM terlebih dahulu.
“Rumah dengan luas kecil bisa gratis dulu, nanti bertahap hingga rumah dengan ukuran lebih besar juga bisa merasakan manfaatnya,” kata Eri.
Optimisme Wali Kota ini didasari pada perhitungan yang matang terkait potensi pendapatan dari ekspansi tersebut. Ia menilai, jika konsistensi kebijakan terus dijaga, dalam waktu 10 tahun, pembiayaan air PDAM warga Surabaya bisa sepenuhnya ditanggung dari keuntungan hasil ekspansi.
“Kalau kita bisa terus konsisten, dalam lima sampai sepuluh tahun, PDAM bisa gratis untuk warga Surabaya. Ini bukan hanya janji, tapi perhitungan yang sudah kami kaji,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono, mengatakan bahwa Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karangpilang yang sedang dibangun saat ini akan mampu menyuplai air hingga 1.000 liter per detik.
“Kebutuhan air di Surabaya hanya 600 liter per detik, jadi ada kelebihan sekitar 400 liter per detik yang bisa kita distribusikan ke wilayah Gresik dan Sidoarjo,” jelas Wisnu.
Meski begitu, Wisnu menambahkan bahwa ekspansi ke Gresik dan Sidoarjo tidak bisa dilakukan secara sepihak. PDAM Surabaya perlu melibatkan PDAM setempat untuk menyusun rencana bersama terkait suplai air.
“Kita sudah mulai pembicaraan, tapi perlu ada sinergisitas antar kepala daerah untuk memastikan investasi dan kebutuhan masing-masing daerah,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini sangat bergantung pada kebutuhan dan kapasitas daerah tujuan.
“Berapa investasi yang diperlukan, itu tergantung pada kebutuhan Gresik dan Sidoarjo,” tambahnya.
Dengan rencana ekspansi ini, Surabaya diproyeksikan menjadi kota pertama di Jawa Timur yang mampu memberikan subsidi penuh biaya air bagi warganya. (*)