KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memulai proses seleksi lelang jabatan kepala perangkat daerah pada Kamis (6/3). Seleksi ini diawali dengan pemaparan visi-misi para kandidat sesuai proposal yang telah diserahkan sebelumnya kepada Sekretaris Daerah Kota Surabaya, M. Ikhsan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa proses pemaparan visi-misi dilakukan secara terbuka. Pemkot melibatkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), tim ahli dari perguruan tinggi, serta elemen masyarakat dalam penilaian terhadap para peserta.
“Kepala dinas yang sudah mengumpulkan proposal akan melakukan paparan visi-misinya. Ini juga akan ditayangkan di YouTube agar masyarakat juga bisa melihat dan memberikan komentarnya,” ujarnya.
Pemaparan visi-misi ini dilakukan secara bergiliran dengan lima peserta setiap harinya hingga seluruh kandidat mendapat kesempatan. Masing-masing peserta diberikan waktu untuk menjelaskan program kerja dan solusi atas permasalahan di Kota Surabaya.
“Setiap kandidat akan diberikan waktu secara bergiliran. Contohnya, hari ini ada lima kepala dinas yang melakukan presentasi, besoknya lagi siapa dan seterusnya sampai selesai,” terangnya.
Dalam seleksi ini, para kandidat tidak hanya memaparkan gagasan inovatif, tetapi juga menunjukkan kompetensi dan cara penyampaian program kerja mereka. Penilaian akan mempertimbangkan inovasi, pemahaman terhadap tugas yang diemban, serta filosofi di balik kebijakan yang diusulkan.
“Sebab, setiap pekerjaan untuk mensejahterahkan masyarakat harus tahu filosofinya dan itu harus tersampaikan dengan baik,” lanjutnya.
Sesuai aturan Badan Kepegawaian Negara (BKN), terdapat syarat minimal pendidikan dan jenjang kepangkatan bagi calon pejabat. Kepala seksi minimal harus memiliki ijazah Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1), calon kepala dinas minimal lulusan S1 atau S2, sementara kepala bidang harus berpangkat IIID atau IIIC.
Eri menegaskan bahwa lelang jabatan ini bertujuan mencetak pemimpin yang inovatif dan berdedikasi untuk pembangunan Kota Surabaya. “Kami ingin memastikan pemimpin di lingkup Pemkot Surabaya benar-benar memiliki visi dan misi dalam pembangunan. Terpenting, prosesnya dilakukan dengan transparan,” tandasnya. (*)