KabarBaik.co – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menjamin bantuan sosial dan penguatan ekonomi yang diluncurkan pemerintah diterima dengan baik oleh masyarakat. Pernyataan ini disampaikan saat dia memantau kegiatan pasar murah dan distribusi bantuan di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Rabu (27/8).
Menurut Khofifah, terdapat dua pendekatan dalam penyaluran bantuan, yaitu charity (bantalan sosial) dan empowerment (bantalan ekonomi). Program Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Jawara ditujukan untuk memperkuat ekonomi masyarakat dengan memberikan bantuan modal.
Sedangkan, program Program Keluarga Harapan (PKH) Plus yang ditujukan kepada lansia di atas 65 tahun dan penyandang disabilitas lebih fokus pada aspek sosial. “Untuk KPM Jawara, tujuannya adalah memberikan dorongan untuk penguatan ekonomi, sehingga bantalan yang diberikan bersifat ekonomi. Namun, untuk PKH+ yang menyasar lansia dan penyandang disabilitas, bantalan yang diberikan adalah sosial,” jelas Khofifah.
Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim telah menyelenggarakan pasar murah untuk menekan harga sembako yang terus meningkat. “Tujuan dari pasar murah ini adalah agar masyarakat bisa memperoleh beras dan bahan pokok lainnya dengan harga yang terjangkau. Ini merupakan wujud kepedulian pemerintah agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, mengapresiasi Pemprov Jatim atas perhatian besar yang diberikan untuk mengatasi kemiskinan di Kabupaten Malang. Dia menyatakan, total bantuan yang diterima wilayahnya mencapai Rp 16,75 miliar dengan sekitar 500 keluarga sebagai penerima manfaat.
“Ini adalah perhatian yang luar biasa dari Ibu Gubernur. Bantuan ini merupakan berkah yang besar bagi masyarakat Kabupaten Malang, terutama di Malang selatan yang memang menjadi perhatian khusus,” ucapnya. Menurut Didik, bantuan yang bersifat modal harus digunakan untuk tujuan produktif agar benar-benar efektif dalam memberdayakan ekonomi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Sosial, lanjut Didik, juga akan memberikan pendampingan untuk memastikan program ini berdampak positif pada penurunan angka kemiskinan. “Harapannya jelas, bantuan ini dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Malang. Pasti akan ada pendampingan agar bantuan ini digunakan dengan tepat,” pungkasnya. (*)