KabarBaik.co – Penderita penyakit kanker di Kota Batu khususnya kaum perempuan, tergolong tinggi. Salah satunya kanker leher rahim (serviks). Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menyebutkan, hingga November 2024 jumlah penderita kanker serviks sebanyak 10 orang.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana, Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati menyatakan, kanker serviks menjadi masalah besar dalam pelayanan kesehatan. Sebab, kebanyakan pasien datang pada saat stadium lanjut. “Ini diperkirakan akibat program skrining yang masih kurang,” kata Susana, Kamis (12/9).
Menurut Susana, perempuan berisiko terserang kanker serviks di atas usia 30 tahun dengan puncak usia paling sering di antara 45-54 tahun dengan riwayat multipara. Adapun cara mendeteksinya yaitu melakukan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), yaitu cara sederhana untuk mengetahui kanker serviks sedini mungkin.
Susana menjelaskan, laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi tingkat pra kanker dengan sensitifitas sekitar 66-69 persen dan spesifitas sekitar 64-98 persen. Sedangkan, nilai prediksi positif dan nilai prediksi negative masing-masing antara 10-20 persen dan 92-97 persen.
Menurutnya, pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining yang murah, praktis, serta sangat mudah untuk dilaksanakan dengan menggunakan peralatan sederhana. Sekaligus dapat dilaksanakan oleh selain dokter ginekologi.
“Tujuan pemeriksaan IVA adalah untuk mengurangi morbiditas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan untuk mengetahui kelainan pada leher rahim. Pemeriksaan IVA dapat dilakukan di puskesmas oleh dokter dan bidan terlatih dengan melibatkan kader-kader di desa/kelurahan,” tandas Susana. (*)