KabarBaik.co – Penyakit tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua dengan kasus TBC terbanyak di dunia. Berdasarkan laporan Global Tuberculosis 2023 yang dirilis organisasi kesehatan dunia, jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 1.060.000.
Karena alasan itulah Pemerintah Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, menggelar penyuluhan bahaya TBC di kantor desa. Selama ini informasi tentang TBC kurang diketahui Masyarakat. Mulai dari penularan, bahaya penderita, hingga proses penyembuhan yang membutuhkan waktu cukup lama.
Dalam kegiatan penyuluhan bahaya TBC tersebut, Pemdes Randupitu mengajak tokoh masyarakat, karang taruna, hingga guru yang nantinya bisa menyebarkan informasi yang didapat dari kegiatan tersebut.
Pemdes Randupitu menggandeng Elly Sumiati, salah seorang petugas penanggulangan TBC dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut. Dia menyampaikan, penyakit TBC bisa disembuhkan, namun pasien harus menjaga kesehatan dan minum obat secara teratur. Menghindari kontak langsung dengan orang di sekitarnya.
“Kita sampaikan bahaya TBC di masyarakat yang dapat menularkan bakterinya, maka pasien harus menjaga kesehatan serta kontak langsung. Tidak lupa minum obat yang diberikan secara teratur,” ujar Elly, Jumat (15/11).
Di tempat yang sama, Muhammad Fuad, kepala Desa Randupitu mengatakan, kegiatan penyuluhan tersebut untuk mencegah penyebaran TBC di masyarakat. Apalagi, penderita kurang mengetahui bahwa dirinya sebagai penderita yang dapat menyebarkan ke orang lain di sekitarnya.
“Penyuluhan TBC kepada masyarakat sangatlah penting, mengingat bahaya TBC terbanyak di dunia. Bagi yang memiliki ciri-ciri penderita TBC bisa langsung tes kesehatan,” papar Fuad. Melalui penyuluhan ini Fuad berharap informasi yang diberikan kepada perwakilan masyarakat yang datang bisa disampaikan kepada masyarakat luas. (*)