KabarBaik.co – Upaya penyelundupan 1.500 ekor kalajengking kering senilai Rp 400 juta berhasil digagalkan petugas gabungan di Bandara Internasional Juanda. Dua penumpang lanjut usia (lansia) yang hendak terbang ke Singapura menggunakan maskapai Singapore Airlines menjadi pelaku dalam kasus ini.
Penemuan barang mencurigakan tersebut terjadi saat pemeriksaan di area check-in, Jumat (10/1).
Dansatgaspam Bandara Juanda, Letkol Laut (P) Dani Widjanarka, menjelaskan bahwa kecurigaan muncul ketika kedua penumpang membawa barang bawaan dalam jumlah banyak.
“Kecurigaan kami muncul ketika dua penumpang lanjut usia membawa banyak barang bawaan,” ungkapnya, Sabtu (11/1).
Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan dengan menggunakan X-ray dan pengecekan manual. Hasilnya, ditemukan dua koper dan dua kardus besar yang berisi kalajengking kering.
“Kami melakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan X-ray dan pengecekan manual, yang kemudian mengungkapkan bahwa barang tersebut berisi komoditas hewan jenis kalajengking yang sudah dikeringkan, senilai Rp400 juta,” imbuhnya.
Modus yang digunakan pelaku terbilang rapi. Kalajengking kering tersebut disamarkan dengan kapur barus untuk menghilangkan bau.
“Untuk mengelabui petugas, kalajengking tersebut disamarkan dengan kapur barus untuk menghilangkan bau, dan rencananya akan dikirim ke Hongkong melalui Singapura sebagai bahan obat-obatan,” jelasnya.
Namun, barang-barang tersebut tidak dilengkapi dokumen resmi. Hal ini melanggar Pasal 88 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. “Keempat barang bawaan tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen resmi yang sah,” tegasnya.
Akibat pelanggaran ini, pelaku terancam hukuman berat. “Pelaku bisa dikenai pidana penjara hingga dua tahun dan denda maksimal Rp 2 miliar,” tambahnya.
Saat ini, kasus tersebut telah diserahkan kepada Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Timur untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dani mengapresiasi sinergi yang terjalin antara berbagai pihak dalam menggagalkan upaya penyelundupan ini.
“Kami berterima kasih atas kerjasama yang solid antara Angkasa Pura Indonesia, Satgaspam Lanudal Juanda, serta instansi terkait lainnya dalam menjaga keamanan dan kelancaran operasional Bandara Juanda,” ujarnya.
Kejadian ini menunjukkan tingginya kerawanan di Bandara Juanda, yang merupakan pintu gerbang utama Jawa Timur untuk penerbangan sipil dan militer. Dani menyatakan bahwa pengawasan ketat perlu terus ditingkatkan. (*)






