KabarBaik.co – Meski memiliki segudang prestas, tidak semua calon siswa bisa lolos masuk ke SMA Negeri 1 Kota Blitar lewat jalur prestasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Sekolah menyebut kuota terbatas dan sistem seleksi berbasis peringkat menjadi penyebabnya.
Waka Kesiswaan SMAN 1 Kota Blitar Susianto, mengatakan jalur prestasi tahun ini hanya menerima 10 siswa dari total 346 siswa baru yang diterima untuk 10 pelajar.
Menurutnya, sekolah tidak mengkhususkan penerimaan hanya untuk cabang tertentu. “Kalau ada atlet yang berprestasi tentu kita tampung, tapi semua tetap terbatas,” ujarnya, Kamis (3/7).
Proses seleksi jalur prestasi dilakukan melalui sistem daring. Berkas yang masuk akan diverifikasi langsung oleh pihak sekolah, dan peringkat ditentukan otomatis oleh sistem berdasarkan skor.
“Untuk verifikasi dilakukan dari SMA 1 langsung, dan nanti terperingkat secara otomatis,” tambahnya.
Sumbang Emas Porprov Jatim 2025, Atlet Muda di Kota Blitar Ditolak Jalur Prestasi SMA
Waka Kesiswaan Susianto menambahkan tidak semua sertifikat yang dilampirkan calon peserta didik bisa diakui dalam seleksi jalur prestasi. Hanya piagam dari lembaga resmi dan berjenjang yang dihitung.
“Untuk sertifikat, ada beberapa yang tidak berjenjang, mungkin itu kerja sama dengan kampus atau lembaga lain. Itu tidak bisa dihitung,” jelasnya.
Tahun ini, kuota jalur prestasi diisi oleh siswa yang memiliki rekam jejak sebagai atlet panahan, silat, dan basket. Mereka dianggap memenuhi kriteria sesuai standar sistem penerimaan yang berlaku.
“Karena kuotanya sedikit, yang diterima hanya beberapa saja dari cabang tertentu,” pungkas Susianto.
Sebelumnya, seorang atlet muda peraih medali emas Poprov Jatim 2025 mengaku gagal masuk SMAN 1 Kota Blitar.(*)







