KabarBaik.co – Lembaga perlindungan buruh migran, Migran Care Banyuwangi terus memperkuat upaya perlindungan pekerja migran lewat agenda diskusi yang dilakukan secara intens, Selasa (22/7).
Diskusi yang berlangsung di Hotel Surya Jajag ini melibatkan banyak pihak mulai dari pekerja migran, aktivis hingga lembaga-lembaga lain yang bergerak pada perlindungan buruh migran.
Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Direktur Migran Care Wahyu Susilo sebagai pemateri diskusi.
Ketua Migran Care Banyuwangi, Siti Uut Rochimatun mengatakan tujuan dari diskusi itu adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) serta memberikan edukasi mengenai cara-cara aman merantau ke luar negeri.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dan sudah kali kedua di gelar di Banyuwangi. Mendatang diskusi akan terus digulirkan agar masyarakat semakin memahami bagaimana cara-cara migrasi yang aman,” kata perempuan yang akrab disapa Uut tersebut.
Selain itu tujuan lain dari agenda itu adalah mematangkan rencana usulan pembentukan Satgas TPPO di Banyuwangi. Menurut Uut satgas itu merupakan keharusan mengingat Banyuwangi menjadi salah satu penyumbang buruh migran terbesar di Jatim.
Hadirnya Satgas TPPO, lanjut Uut, akan mempermudah pencegahan maupun penanganan bila terjadi kasus. Sebab, selama ini prosesnya harus melalui Polda Jatim dan biaya cenderung ditanggung mandiri oleh pekerja migran yang menjadi korban.
“Dengan hadirnya Satgas TPPO penanganannya menjadi lebih mudah dan cepat. Sebenarnya ini amanah undang-undang sehingga daerah harus punya satgas ini. Makanya ini terus kami dorong supaya segera bisa terbentuk,” ujar Uut.
Selain membahas perihal urgensi keberadaan Satgas TPPO, dalam sesi diskusi pula dibahas mekanisme pelaporan jika masyarakat menemukan indikasi TPPO atau menjadi korban.
Uut mengatakan, laporan bisa disampaikan ke aparat kepolisian, Dinas Ketenagakerjaan, atau langsung ke Migran Care melalui kanal pengaduan yang tersedia.
“Warga harus berani mengadu jika memang terjadi hal-hal demikian. Banyak cara untuk mengadu dan pemerintah harus hadir disana,” tegasnya.
Selain itu, Migran Care membagikan sejumlah tips aman merantau ke luar negeri. Salah satunya dengan mengunakan jalur resmi dan legal untuk bekerja ke luar negeri.
Selanjutnya dengan memeriksa kelengkapan dokumen seperti paspor, visa kerja, dan perjanjian kontrak. Juga harus mempelajari informasi dasar negara tujuan, termasuk budaya, bahasa, dan kontak darurat.
“Sebaiknya hindari tawaran kerja yang tidak jelas dan iming-iming gaji besar tanpa prosedur yang jelas,” katanya.
Acara ini merupakan bagian dari kampanye Migran Care untuk mendorong migrasi aman dan bertanggung jawab. Ke depan, kegiatan serupa akan digelar beberapa kali lagi.
“Ini merupakan kegiatan diskusi berseri, nanti ada lagi. Dengan ini, kami berharap masyarakat bisa lebih waspada dan tidak mudah tertipu. Merantau adalah hak, tapi harus dengan cara yang benar dan aman,” pungkas Uut.