Perayaan Imlek di Kelenteng Hong San Kiong Gudo, Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama di Jombang

oleh -353 Dilihat
6ebe250b fe76 47d9 ac65 5e1903f13072
Suasana perayaan Imlek di Kelenteng Hong San Kiong Gudo Jombang. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Perayaan Imlek di Kelenteng Hong San Kiong Gudo, Jombang, pada Sabtu (1/2) malam berlangsung meriah dan penuh makna. Acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Tionghoa, namun juga melibatkan berbagai elemen masyarakat lintas agama, mencerminkan semangat toleransi yang kental di daerah ini.

Toni Harsono, Ketua Kelenteng Hong San Kiong Gudo, menjelaskan bahwa perayaan Imlek kali ini juga dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan halal bi halal sebagai bentuk keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama.

“Perayaan ini diadakan untuk merayakan turunnya dewa dari langit, dan kami juga mengajak masyarakat sekitar untuk berkumpul, berdoa bersama, dan mempererat hubungan antara semua agama di sini,” ujar Toni.

Pada acara tersebut, lagu-lagu seperti Ya Lal Wathon dan Tombo Ati turut diperdengarkan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu-tamu yang hadir, terutama tamu dari komunitas Muslim.

Ini menjadi simbol betapa kelenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Tri Dharma, tetapi juga ruang terbuka bagi semua agama.

“Pada tahun 2021, Kelenteng Hong San Kiong Gudo mendapat penghargaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai 76 Ikon Pancasila dalam kategori Toleransi Penggerak Lintas Iman. Penghargaan ini menjadi bukti nyata kontribusi klenteng dalam memelihara kerukunan antar umat beragama,” tutur Toni.

Harapan besar pun disampaikan oleh Toni Harsono dan masyarakat setempat untuk tahun yang baru. Mereka berharap agar segala aspek kehidupan, termasuk rezeki dan kesehatan, semakin baik, serta kerukunan antar umat beragama tetap terjalin dengan erat. “Semoga kita semua bisa hidup lebih harmonis di tahun yang baru ini,” harapnya.

Perayaan Imlek di Kelenteng Hong San Kiong Gudo ini semakin memperkuat status Jombang sebagai kota yang dikenal dengan semangat toleransi dan keberagaman.

Sebagai landmark kota, kelenteng ini tidak hanya menjadi simbol agama Tionghoa, tetapi juga lambang dari kerukunan umat beragama yang hidup berdampingan di tengah masyarakat.

Imlek di Kelenteng Hong San Kiong Gudo memang sudah menjadi tradisi tahunan yang melibatkan masyarakat luas, tanpa memandang latar belakang agama dan suku. Hal ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Aan Anshori, aktivis toleransi yang juga merupakan perwakilan GusDurian.

Menurutnya, perayaan Imlek kali ini sangat istimewa karena mengajak masyarakat dari berbagai agama untuk berpartisipasi.

“Imlek di Gudo bukan hanya milik etnis Tionghoa, tapi juga menjadi ajang untuk merayakan kebersamaan dan ekspresi toleransi antar umat beragama,” ungkap Gus Aan, sapaan akrabnya.

Gus Aan turut hadir di acara tersebut juga menambahkan bahwa Kelenteng Hong San Kiong Gudo dikenal sebagai tempat yang terbuka bagi berbagai kalangan, termasuk keluarga besar Gus Dur, yang beberapa kali mengadakan buka puasa dan sahur bersama di Kelenteng Gudo ini.

“Ini menunjukkan bahwa klenteng ini bukan hanya milik masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi tempat yang digunakan untuk memperkuat spiritualitas umat Islam di sekitar,” kata Aan.

Kelenteng Hong San Kiong Gudo juga memiliki sejarah panjang dalam mempromosikan toleransi, salah satunya saat rezim Orde Baru yang melarang kegiatan budaya Tionghoa.

Kelenteng ini tetap mempertahankan tradisi seperti barongsai dan perayaan lainnya, meski di masa itu banyak kegiatan keagamaan Tionghoa yang dibatasi.

“Menurutku itu hal yang luar biasa sehingga landmark Jombang sebagai icon kota toleransi salah satunya tergambarkan di Kelenteng Hong San Kiong Gudo ini,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.