KabarBaik.co – Semangat ketangguhan dan sinergisitas mewarnai peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Jember.
Upacara peringatan ini menjadi momentum refleksi kolektif dan penguatan kolaborasi untuk mewujudkan visi “Gerbang Baru Nusantara.”
Upacara tersebut dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Jupriono, bersama Ketua DPRD Kabupaten Jember, Ahmad Halim, serta unsur Forkopimda.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Pj. Sekda Jupriono, amanat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjadi pesan utama.
Gubernur menegaskan bahwa momentum Hari Jadi ke-80 ini harus menjadi refleksi atas ketangguhan yang telah dimiliki Jawa Timur, sekaligus ajakan untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan semangat “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh.”
“Filosofi kerja yang terus kita pegang adalah ‘Jatim Bisa’—kependekan dari Berdaya, Inklusi, Sinergi, dan Adaptif. Ini adalah arah pembangunan Jawa Timur yang kita harapkan mampu membawa daerah ini menjadi ‘Gerbang Baru Nusantara’,” ujar Jupriono, Selasa (14/10).
Ia juga mengutip amanat Gubernur bahwa filosofi tersebut ditekankan sebagai kunci untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.
Sementara itu, Ketua DPRD Jember Ahmad Halim turut memberikan penekanan pada pentingnya sinergi antara berbagai tingkatan pemerintahan.
Halim mendorong agar Pemkab Jember tidak hanya bersinergi dengan Pemprov Jatim, tetapi juga dengan Pemerintah Pusat.
“Sinergisitas yang kuat antara Pemkab Jember, Pemprov Jawa Timur, dan Pemerintah Pusat mutlak diperlukan,” katany.
“Tujuannya hanya satu, yaitu untuk memastikan pembangunan yang kita laksanakan benar-benar berdampak langsung dan signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jember,” imbuh Halim.
Secara keseluruhan, upacara peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Jember ini sukses mempertegas komitmen seluruh elemen daerah.
Khusunya untuk bahu-membahu dalam menghadapi tantangan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memposisikan Jawa Timur, khususnya Jember, sebagai simpul strategis dalam peta pembangunan nasional. (*)