KabarBaik.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kehormatan Penasihat Presiden Federasi Rusia, H.E. Nikolai Patrushev, bersama delegasi tingkat tinggi Dewan Maritim Federasi Rusia di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (6/11).
Kunjungan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia, khususnya Jawa Timur, dengan Rusia. Pertemuan ini membahas peluang kolaborasi strategis di sektor maritim, pendidikan, hingga penelusuran sejarah diplomasi antara kedua negara.
Delegasi Federasi Rusia yang hadir antara lain Kepala Direktorat Kepresidenan untuk Kebijakan Maritim Nasional Sergey Vakhrukov, Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, sejumlah wakil menteri, pimpinan korporasi strategis, serta akademisi dari universitas maritim di Rusia.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut yang dinilainya membuka ruang kerja sama strategis antara Jawa Timur dan Federasi Rusia.
“Kami ingin menyampaikan terima kasih atas kunjungan ini. Dalam waktu singkat, kami mendapat banyak informasi strategis yang penting untuk kami tindak lanjuti,” ujar Khofifah.
Ia menyebut, peluang kerja sama dengan Rusia sangat luas, mulai dari investasi di sektor dermaga, galangan kapal (shipbuilding), pengembangan sumber daya manusia, hingga penelitian bersama terkait sejarah hubungan diplomatik Indonesia–Rusia.
Khofifah menegaskan, posisi Jawa Timur sangat strategis sebagai pusat logistik dan distribusi nasional, terutama bagi wilayah Indonesia bagian timur.
“Sekitar 80 persen logistik untuk wilayah Indonesia timur dipasok dari Jawa Timur. Karena itu, penguatan industri maritim dan peningkatan SDM di bidang kemaritiman menjadi sangat penting,” katanya.
Ia menjelaskan, dari 39 jalur tol laut nasional, 21 di antaranya berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Hal ini menegaskan peran Jawa Timur sebagai gerbang utama perdagangan dan distribusi ke wilayah timur Indonesia.
“Indonesia bagian timur tidak dapat dihubungkan lewat jalur darat seperti kereta api. Maka transportasi laut dan udara menjadi kunci untuk menjaga konektivitas wilayah,” tegas Khofifah.
Selain memperkuat infrastruktur dan industri, Khofifah menyoroti pentingnya pengembangan pendidikan maritim. Menurutnya, Jawa Timur membutuhkan lebih banyak tenaga profesional yang menguasai teknologi dan manajemen sektor kelautan.
“Dari sisi pendidikan, kami memerlukan SDM yang memiliki kompetensi maritim. Hal ini sangat penting bagi keberlanjutan industri kelautan di Jawa Timur,” ujarnya.
Secara ekonomi, Jawa Timur merupakan salah satu motor utama perekonomian nasional. Pada Triwulan II 2025, pertumbuhan ekonomi Jatim tercatat 5,23 persen (y-o-y), lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,12 persen. Provinsi ini juga menjadi penyumbang PDB nasional terbesar kedua, dengan kontribusi 14,44 persen terhadap PDB Indonesia dan 25,36 persen terhadap PDB Pulau Jawa.
“Dengan luas wilayah 36,23 persen dari Pulau Jawa dan kontribusi besar terhadap ekonomi nasional, Jawa Timur memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pusat kemaritiman nasional,” ujar Khofifah.
Selain bidang ekonomi dan maritim, Federasi Rusia juga menawarkan kerja sama dalam penelusuran sejarah diplomatik kedua negara. Salah satunya adalah rencana pembangunan monumen persahabatan untuk memperingati dukungan rakyat Rusia terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Kami menyambut baik rencana pembangunan monumen tersebut. Ini akan menjadi simbol persahabatan dan pengingat bahwa Rusia memiliki peran besar dalam sejarah kemerdekaan RI,” tutur Khofifah.
Penasihat Presiden Rusia, Nikolai Patrushev, menyampaikan bahwa rakyat Rusia memiliki sejarah panjang dalam mendukung perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan.
“Untuk memperingati peristiwa bersejarah ini, kami mengusulkan pembangunan bersama monumen kapal selam Pasopati sebagai simbol kerja sama erat antara kedua negara,” ujar Patrushev.
Ia juga menyatakan kesiapan Rusia untuk memperluas kerja sama bilateral di berbagai bidang, termasuk pembangunan infrastruktur, industri perkapalan, dan ekonomi maritim.
“Saya sangat berterima kasih atas sambutan hangat dan keramahtamahan Gubernur Khofifah serta masyarakat Jawa Timur. Saya yakin kerja sama antara kedua negara akan terus berkembang dan membawa manfaat bagi kedua bangsa,” pungkasnya.






