KabarBaik.co – Komitmen menjaga keanekaragaman hayati terus diwujudkan Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Madiun melalui program CSR Eco Tourism Village. Pada Minggu (24/8), perusahaan bersama masyarakat melepas 350 ekor tukik dan menanam 1.000 bibit mangrove di Pantai Kili-Kili, Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.
Sehari sebelumnya, Sabtu (23/8), Pertamina menggelar sarasehan bersama Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pantai Kili-Kili, perangkat Desa Wonocoyo, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta warga sekitar. Forum itu menjadi ruang diskusi mengenai penguatan program konservasi keanekaragaman hayati di kawasan pesisir.
Ketua Pokmaswas Pantai Kili-Kili, Ari Gunawan, menyampaikan perjalanan program Eco Tourism Village yang telah berjalan sejak 2021. Ia mengapresiasi dukungan Pertamina yang dinilai mampu menjadikan kawasan tersebut bukan hanya sebagai lokasi konservasi, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan rekreasi berbasis lingkungan.
“Melalui program CSR ini, Pantai Kili-Kili kini menjadi kebanggaan kami karena tumbuh menjadi kawasan konservasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Ari dikutip dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (27/8).
Kepala Desa Wonocoyo, Didik Herkunadi, menambahkan, kolaborasi ini sejalan dengan tujuan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Dukungan Pertamina membawa banyak nilai positif bagi desa kami,” ucapnya.
Fuel Terminal Manager Madiun, Kadek Dwi Ariyanto, menegaskan bahwa keberhasilan program tidak lepas dari dedikasi Pokmaswas. “Pengelolaan Eco Tourism Village terus menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu. Ini bukti nyata komitmen bersama dalam pelestarian lingkungan,” ungkap Kadek.
Selain melepas tukik, penanaman mangrove juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya target 14 mengenai pelestarian ekosistem laut. Program ini merupakan kelanjutan dari penanaman tahun sebelumnya sebagai upaya menciptakan keberlanjutan konservasi.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kurniawati, yang turut hadir, menyatakan keyakinannya terhadap keberlanjutan program ini. “Setiap bantuan yang diberikan selalu dioptimalkan oleh Pokmaswas. Kami percaya kegiatan konservasi di Pantai Kili-Kili akan terus berkembang,” ujarnya.
Secara terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menuturkan bahwa pelepasan tukik menjadi simbol harapan bagi kelestarian penyu, yang merupakan satwa langka.
“Tahun ini saja, tercatat 9.000 ekor penyu berhasil diselamatkan melalui konservasi di Pantai Kili-Kili. Harapannya, dengan ekosistem yang lebih baik dan infrastruktur pendukung yang memadai, tingkat keberhasilan pengembangbiakan penyu akan semakin meningkat,” jelas Ahad.
Ia menegaskan, program konservasi ini bukan hanya menjaga keberlanjutan spesies, tetapi juga mengintegrasikan pengelolaan keanekaragaman hayati dengan kegiatan operasional perusahaan.
“Kami ingin memastikan keberlanjutan ekosistem dengan meminimalkan dampak aktivitas terhadap lingkungan sepanjang siklus hidup fasilitas dan proyek Pertamina,” pungkasnya.