KabarBaik.co – Inovasi pertanian kembali lahir dari Kota Batu. Jumadi, petani asal Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, berhasil membudidayakan Mawar Eden, varietas mawar hasil persilangan dengan mawar lokal yang memiliki nilai jual tinggi dan tampilan eksotis.
Mawar Eden dikenal dengan gradasi warna unik dari merah ke putih atau peach, membuatnya berbeda dari mawar lokal yang umumnya hanya berwarna merah.
“Kalau mawar lokal kan kebanyakan merah. Mawar Eden lebih cantik. Warnanya ada gradasi peach, bagian sampingnya keputihan,” ujar Jumadi, saat ditemui di lahan pertanian, Jumat (11/7).
Dari perkembangan tanaman yang digelutinya, Jumadi mengaku awalnya membeli 10 tangkai Mawar Eden dari sebuah toko di Jakarta. Melalui serangkaian uji coba di greenhouse, ia mulai menyilangkan dengan mawar lokal menggunakan metode cangkok. Hasilnya, mawar tersebut mampu tumbuh subur baik di pekarangan maupun di lahan sawah.
“Dari 10 tangkai itu, sekarang sudah jadi sekitar 2.000 pohon. Dulu saya uji coba di rumah kaca, sekarang sudah saya tanam semua di sawah,” terangnya. Pria yang juga pemilik usaha Supplier Bunga Potong Proflorist ini mengatakan bahwa inovasi mawar potong seperti ini masih langka di Kota Batu. Kebanyakan petani hanya mengembangkan mawar rias dalam bentuk polybag.
“Kayaknya baru saya yang berhasil menginovasikan. Dulu belinya dari Jakarta, pas kita cari di sini belum ada,” katanya.
Dari sisi bisnis, Mawar Eden memberikan keuntungan berlipat. Harga per batang bisa mencapai Rp5.000 hingga Rp9.000, jauh di atas harga mawar lokal yang berkisar Rp1.000 per batang.
Menurut Jumadi, jika tidak ada hambatan, panen Mawar Eden dalam jumlah besar diperkirakan akan berlangsung dua bulan mendatang. “Mawar Eden di lahan saya ini, mungkin dua bulan lagi akan segera panen semua,” tegasnya. (*)